Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro mengakui, Vaksin Nusantara memang dikembangkan di luar konsorsium. Namun, hal itu bukan berarti tidak didukung pemerintah.
Justru Kemenristek meminta pengembang Vaksin Nusantara bergabung dengan konsorsium. "Betul, sementara masih di luar (konsorsium). Sedang kita minta masuk konsorsium," ujarnya.
Baca juga: Menristek Minta Peneliti GeNose Cari Alternatif Penggunaan Kantong Plastik
Dijelaskannya, bergabung dengan konsorsium akan sangat membantu dan mempercepat hilirisasi riset. Mengingat yang tergabung dalam konsorsium merupakan tiga kelompok penting, yakni pemerintah selaku pembuat regulasi dan anggaran, peneliti dan industri atau dunia usaha.
Dengan bergabungnya vaksin Nusantara ke dalam konsorsium juga melengkapi alternatif vaksin yang tengah dikembangkan Indonesia. Sehingga, bisa mempercepat terwujudnya herd immunity.
"Ini akan menambah alternatif pengembangan vaksin covid-19 sejauh sesuai dengan standar dan regulasi serta membantu pencapaian herd immunity," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News