Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Univesitas Padjadjaran Yudi Rosandi, menjelaskan, lubang hitam berada di inti suatu galaksi. Hal ini yang menyebabkan suatu galaksi di tata surya bisa terbentuk.
"Selain ada bahayanya, lubang hitam sangat penting terhadap keberadaan kita," ungkap Yudi melalui keterangan tertulis, Senin, 19 Oktober 2020.
Yudi menjelaskan, gravitasi dari lubang hitam akan menarik lengan-lengan galaksi sehingga galaksi akan berjalan dengan semestinya. Gravitasi ini pula yang menahan bintang dan materi di tata surya berada pada posisi seharusnya.
Jika lubang hitam tidak ada, maka gravitasi juga tidak ada. Hal ini akan menyebabkan bintang hingga suatu galaksi pun tidak akan terbentuk.
"Kalau teori gravitasinya tidak ada, berarti kita tidak punya alasan juga bagaimana suatu bintang bisa terbentuk dan kita juga tidak akan tahu bagaimana bintang-bintang itu akan tetap berada di galaksi yang sama,” ujarnya.
Baca: Unair Tunggu Arahan Pemerintah Soal Kelanjutan Riset Obat Covid-19
Guru Besar bidang fisika komputasi ini mengungkapkan, ada tiga skenario terbentuknya lubang hitam. Pertama, terbentuk secara primordial. Artinya, lubang hitam sudah terbentuk sejak awal pembentukan galaksi.
Skenario kedua adalah karena runtuhan gravitasi ketika sebuah bintang kehabisan bahan bakarnya. Akibat kehabisan bahan bakar tersebut, bintang akan meledak dan membentuk lubang hitam.
Sementara skenario ketiga terjadi akibat adanya penggabungan atau aglomerasi. Baik penggabungan antar bintang neutron ataupun penggabungan antar lubang hitam yang memiliki ukuran kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News