Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat kunjungan di UNJ. Foto: UNJ
Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat kunjungan di UNJ. Foto: UNJ

Di UNJ, Macron Undang Guru, Dosen, hingga Peneliti Indonesia Datang ke Prancis

Citra Larasati • 29 Mei 2025 11:44
Jakarta:  Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengundang kaum muda Indonesia, guru, dosen dan peneliti untuk datang ke Prancis. Undangan ini untuk mengembangkan berbagai skema pertukaran baru, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan lainnya. 
 
Undangan tersebut ia sampaikan saat kunjungan ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 28 Mei 2025 dalam agenda “Perbincangan Dengan Kaum Muda Indonesia”. UNJ menjadi satu-satunya kampus di Indonesia yang dikunjungi Presiden Macron dengan beberapa pejabat tinggi negara Prancis dalam rangkaian kunjungan kenegaraan di Indonesia yang berlangsung selama tiga hari yakni 27-29 Mei 2025.
 
Baca juga: Presiden Macron ke UNJ, Makin Mantap Menuju World Class University Nih!

Kehadiran Presiden Macron di UNJ diharapkan dapat memperkuat kerja sama bilateral dalam bidang pendidikan, budaya, dan penelitian yang selama ini sudah terjalin baik antara UNJ dengan pemerintahan Prancis.  Kehadiran Presiden Macron ke UNJ tidak hanya peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Prancis dan Indonesia, tetapi pengakuan atas UNJ sebagai institusi pendidikan yang diperhitungkan, serta membuka peluang kerja sama lebih lanjut dalam bidang pendidikan antara Indonesia dan Prancis. 
 
Dalam hal ini, UNJ menjadi jembatan penting dalam diplomasi pendidikan dan budaya antara Indonesia dan Prancis. Secara keseluruhan, kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan diplomatik, tetapi juga memperkuat posisi UNJ sebagai institusi pendidikan yang aktif dalam menjalin kerja sama internasional, khususnya dengan Prancis.

Rektor UNJ, Komarudin mengatakan kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ke UNJ merupakan tonggak penting dalam perjalanan UNJ menuju universitas berkelas dunia (world class university). "Ini bukan hanya suatu kehormatan bagi kampus kami, tetapi juga validasi atas upaya transformasi internasionalisasi yang tengah kami lakukan," terangnya.
 
Kehadiran pemimpin negara besar seperti Prancis di UNJ menunjukkan pengakuan atas peran strategis UNJ dalam membangun jejaring akademik global, khususnya di bidang pendidikan bahasa, budaya, dan kerja sama riset. Dalam konteks hubungan bilateral Indonesia-Prancis, UNJ siap menjadi simpul utama pengembangan diplomasi pendidikan yang inklusif, progresif, dan berorientasi pada masa depan, ungkap Komarudin.
 
Di UNJ, Macron Undang Guru, Dosen, hingga Peneliti Indonesia Datang ke Prancis
Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat di UNJ. Foto: UNJ

Kolaborasi Internasional

Komarudin menyampaikan kunjungan ini mempertegas komitmen UNJ untuk membuka ruang kolaborasi internasional yang lebih luas, khususnya melalui pertukaran mahasiswa dan dosen, pengembangan kurikulum bersama, serta penelitian lintas negara yang berdampak langsung pada tantangan global.
 
Baca juga:  Macron di UNJ, dari Israel-Palestina, Francophonie, hingga Hubungan Prancis-Indonesia

"Kami sangat menyambut hangat kehadiran Presiden Macron di kampus kami, yang selama ini telah menjadi ruang tumbuhnya dialog lintas budaya, termasuk melalui Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis dan berbagai inisiatif Francophonie yang telah berjalan dengan dukungan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, ujarnya.
 
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya kunjungan ini sebagai dukungan langkah-langkah strategis UNJ dalam proses menuju World Class University. Bersama, kita wujudkan UNJ sebagai pusat keunggulan akademik yang inklusif, kolaboratif, dan mendunia,” ungkap Komarudin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan