OMI tingkat Kabupaten/Kota berlangsung pada 9-12 September 2025. Sebanyak 204.22 murid mendaftar, namun yang lulus verifikasi sebanyak 202.117 siswa dengan rincian 67.852 tingkat MA/SMA, 68.206 tingkat MTs/SMP dan 66.059 tingkat MI/SD.
“Secara gender atau jenis kelamin, sebanyak 68.467 siwa laki-laki dan 136.171 siswa perempuan. Pelaksanaan OMI mencapai 4.678 titik lokasi yang tersebar pada masing-masing kabupaten/kota,” ujar Direktur KSKK Madrasah, Nyayu Khodijah, dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 September 2025.
Mantan Rektor UIN Raden Fatah Pelembang itu menyebut pelaksanaan OMI tingkat kabupaten/kota pada sesi pertama dan kedua berjalan lancar dan baik. Partisipasi peserta Olimpiade mencapai 97 persen.
Dia menyebut Tim IT Kesiswaan telah mempersiapkan segala sesuatunya, baik software maupun hardware dalam CBT OMI. Nyayu meminta pelaksanaan OMI baik tingkat provinsi maupun nasional mendatang dikoordinasikan dan dipersiapkan matang dengan berbagai pihak, seperti Pusat Prestasi Nasional Kemdikbuddasmen.
Baca juga: Olimpiade Madrasah Indonesia 2025, Integrasikan KSM dan MYRES |
"Koordinasi dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan OMI, tentunya harus dipersiapkan lebih matang dan dengan sebaik mungkin. Kami targetkan harus mendapat Kurasi dari Pusat Prestasi Nasional (Puspresna),” ujar Guru Besar Psikologi Pendidikan itu.
Kasubdit Kesiswaan KSKK Madrasah Solla Taufiq selaku leading sector pelaksanaan OMI menjelaskan OMI Bidang Sain 2025 dilaksanakan dengan persiapan matang. Sebelumnya, sudah dilaksanakan uji coba CBT di seluruh titik lokasi untuk memastikan kesiapan jaringan dan kemampuan server yang telah disiapkan jauh hari.
“Kami menyadari di awal ada beberapa kendala karena membludaknya peserta Olimpiade ketimbang tahun kemarin. Namun, sudah langsung diantisipasi dan dilakukan beberapa mitigasi dalam pelaksanaan OMI. Kami juga langsung koordinasi teknis kepada seluruh proktor di kabupaten/kota untuk melakukan mitigasi demi meminimalisir risiko pada saat pelaksanaan CBT. Dan kami menyiapkan Help Deks secara riil time selama pelaksanaan OMI,” papar Solla.
Solla mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terutama pimpinan Ditjen Pendis yang telah mendukung suksesnya pelaksanaan CBT OMI Bidang Sains tingkat kabupaten/kota. “OMI adalah holdingnya semua perlombaan murid madrasah, untuk tahun ini baru dua bidang yang dilombakan yaitu Bidang Sains dan Riset. Untuk bidang Sains sifatnya inklusif, terbuka dan bisa diikuti seluruh siswa sekolah, bukan hanya madrasah,” ujar dia.
Sebelumnya, OMI bernama Kompetisi Sains Madrasah (KSM). Tahun lalu, ajang ini melibatkan 204.222 siswa, riciannya 194.610 siswa madrasah dan 9.612 sekolah umum di bawah Kemendikdasmen. Olimpiade digelar mulai dari tingkat madrasah, kabupaten/kota, provinsi hingga nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News