Nuryanti mengaku perjalanan menuju puncak karier akademik tidaklah mudah. Salah satu tantangan terbesar adalah menjaga keseimbangan antara tugas mengajar dan penelitian.
“Sering kali sulit membagi waktu antara mengajar dan menulis artikel ilmiah untuk jurnal internasional. Setiap penolakan artikel adalah pelajaran berharga,” kenang dia dikutip dari laman unimush.ac.id, Senin, 28 Oktober 2024.
Namun, dukungan keluarga, rekan sejawat, dan mahasiswa menjadi kekuatan dalam menapaki setiap langkah hingga akhirnya meraih gelar Guru Besar. Perempuan kelahiran Jeneponto, 6 Mei 1980 itu memiliki semangat belajar tinggi.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di sekolah negeri di Jeneponto, ia melanjutkan studi di Universitas Hasanuddin dan meraih gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada 2002.
Ketekunan membawanya menapaki jenjang lebih tinggi di bidang Administrasi Pembangunan pada program magister yang juga ditempuh di kampus yang sama. Ia kemudian menuntaskan studi doktoral di Universitas Negeri Makassar dalam bidang Administrasi Publik pada 2010.
Sejak bergabung sebagai dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unismuh Makassar pada 2007, Nuryanti menunjukkan komitmen dalam mengajar dan melakukan penelitian. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unismuh pada periode 2018 hingga 2022.
Dia juga berkontribusi sebagai anggota Dewan Pengawas BLUD UPT RS Lanto Dg. Pasewang di Kabupaten Jeneponto. Di tengah kesibukan akademik, Nuryanti juga aktif menulis.
Beberapa karyanya diterbitkan dalam jurnal nasional dan internasional, termasuk jurnal bereputasi terindeks Scopus. Fokus penelitiannya meliputi kebijakan publik, tata kelola pemerintahan, dan pelayanan publik.
Salah satu buku terbarunya berjudul “Open Government: Arah Baru Governance Modern di Era Digital”. Ini mempertegas posisinya sebagai akademisi inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman.
Baginya, pencapaian sebagai Guru Besar bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab baru. Nuryanti berharap dapat meningkatkan reputasi akademik Unismuh melalui publikasi ilmiah dan kolaborasi penelitian dengan institusi luar negeri.
Dia juga berkomitmen meningkatkan pengabdian masyarakat melalui pelatihan dan penyuluhan. Hal itu demi memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Nuryanti juga berpesan kepada mahasiswa dan akademisi muda bahwa perjalanan akademik memang penuh tantangan. Tetapi, ketekunan dan konsistensi akan selalu membuahkan hasil.
"Jangan berhenti belajar dan jangan takut gagal. Selain itu, penting bagi kita untuk selalu bersedekah, baik dalam bentuk materi, waktu, maupun pengetahuan,” pesan dia.
Baca juga: Selamat! Unismuh Makassar Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News