Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. DOK BRIN
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. DOK BRIN

BRIN Ungkap Tantangan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

Ilham Pratama Putra • 21 September 2022 16:32
Jakarta: Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menyebut ada sejumlah tantangan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Pada level mikro, Indonesia dihadapkan pada kenaikan harga-harga terutama berbagai komoditas pangan dan energi.
 
"Ini sebagai akibat dari situasi geopolitik yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir," ujar Handoko dalam Bincang Pembangunan secara daring, Rabu, 21 September 2022.
 
Handoko menuturkan level mikro mencakup kebijakan menurunkan beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan kelompok miskin melalui program ekonomi produktif. Menurutnya, hal tersebut juga menghadapi rintangan yang tidak mudah.

Dia menuturkan pada level makro tantangan mencakup kebijakan menjaga stabilitas inflasi dan harga. Selain itu, harus diperhatikan pula mengenai upaya menghadirkan pertumbuhan ekonomi inklusif, lapangan kerja produktif, dan menjaga iklim investasi.
 
"Khususnya dua isu strategis yang menjadi tantangan pada level mikro adalah akurasi data dan sinergi antar program yang melibatkan berbagai Kementerian lembaga dan dunia usaha," tutur dia.
 
Handoko mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2024. Target tersebut enam tahun lebih cepat dari target penghapusan kemiskinan ekstrem dalam SDGs.
 
Dia menjelaskan berdasarkan data BPS dalam kurun waktu 2014-2019 proporsi penduduk miskin ekstrem di Indonesia turun signifikan yaitu dari 7,9 persen menjadi 3,7 persen pada 2019. Seiring dengan pandemi covid-19, proporsi penduduk miskin ekstrem kembali naik menjadi 3,8 persen pada Maret 2020 dan 4,2 persen pada September 2020.
 
"Kembali menurun menjadi 3,79 persen pada September 2021 dan pada 2024 diharapkan dapat mencapai nol persen," tutur dia.
 
Baca juga: Wapres: BLT BBM agar Kemiskinan Ekstrem Tak Melonjak

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan