Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Hanya 10% Penduduk Bisa Kuliah, Perpustakaan Jadi 'Bangku Terakhir' Sumber Belajar

Citra Larasati • 22 Maret 2021 12:20
Jakarta:  Berdasarkan data Bappenas, hanya 10 persen dari sekitar 270 juta penduduk Indonesia yang mampu menembus perguruan tinggi. Maka 90 persen sisanya, terjun sebagai masyarakat umum yang menurut manifesto UNESCO menjadikan perpustakaan umum sebagai 'bangku terakhir' bagi mereka untuk mendapatkan sumber belajar.
 
Namun sayangnya, Indonesia juga masih terbentur persoalan rendahnya indeks literasi masyarakat.  Literasi sendiri, kata Syarif, adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu objek ilmu pengetahuan.
 
"Tentu seorang pilot jauh lebih lincah menerbangkan sebuah pesawat, ketimbang seorang penyelam. Itulah definisi tentang literasi," kata Syarif, dalam Rakornas bidang Perpustakaan Tahun 2021, Senin, 22 Maret 2021.

Baca juga:  Prihatin, Satu Buku Ditunggu 90 Orang di Indonesia Setiap Tahunnya
 
Kemudian ia mengupas, penyebab indeks literasi yang rendah menjadi persoalan menahun yang terjadi di Indonesia.  "Itu karena berpuluh-puluh tahun kita hanya berkutik pada sisi hilir. Siapakah sisi hilir? Sisi hilir adalah masyarakat yang terus dihakimi, sebagai masyarakat yang rendah budaya bacanya," tegas Syarif.
 
Namun di sisi lain, persoalan yang terjadi di hulu justru sering kali terabaikan.  "Lalu siapa di sisi hulu, adalah kehadiran sebuah negara. Siapa negara? di sana ada eksekutif, ada legislatif, ada yudikatif TNI-Polri. Di sana ada para pakar definisi dari perguruan tinggi, ada swasta, ada para profesional, ada para penulis, ada para penerbit," beber Syarif.
 
Seharusnya, kata Syarif, semua komponen bangsa bisa memastikan kehadiran buku yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dari Sabang sampai Merauke penduduk Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan