Inisiasi ini disampaikan Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz saat menyambangi kantor Kedutaan Besar RI di Moskow. Diskusi dibuka seputar kondisi sosial politik di Rusia.
Dubes RI untuk Federasi Rusia, Jose Antonio Morato Tavares mengatakan, persepsi terhadap Rusia sebagai negara komunis atheis yang ada di kalangan masyarakat di Indonesia selama ini tidak benar.
Menurut Jose, saat ini Rusia sudah berkembang menjadi negara demokrasi yangg membebaskan masyarakatnya berpolitik dan beragama. Oleh karena itu, Jose memandang inisiasi kerja sama Perpusnas dengan beberapa perpustakaan di Rusia sangat tepat dan mengapresiasi upaya tersebut.
Sementara itu Aminudin Aziz menyebut, kerja sama dengan Rusia merupakan upaya strategis dalam rangka mengembangkan jejaring kerja sama internasional Perpusnas dengan salah satu tujuan yaitu identifikasi dan pengumpulan naskah-naskah nusantara dan terbitan Indonesiana di luar negeri.
Langkah ini diambil melalui penandatanganan MoU dengan tiga perpustakaan yaitu Library for Foreign Literature dan Russian State Library di Moscow serta VV Mayakovsky Central Public Library di St. Petersburg.
Selain itu, E. Aminudin Aziz juga menyebut, kunjungan ke Rusia kali ini juga dalam rangka mengikuti kegiatan Unesco the II International High-Level Conference “The World Treasury of Native Languages: To Protect and Cherish” di St Petersburg.
Kunjungan delegasi ini kemudian diikuti dengan undangan makan siang bersama di KBRI serta acara penutupan kegiatan program pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) sore harinya.
Delegasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) terdiri atas Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz, Sekretaris Utama Joko Santoso, Kepala Biro Hukum Organisasi, Kerja Sama dan Humas Sri Marganingsih, Ketua Sub Kelompok Kerja Sama Chaerul Umam diterima langsung oleh Dubes RI untuk Federasi Rusia, Jose Antonio Morato Tavares di Kedutaan Besar RI di Moskow.
Baca juga: Pemilihan Pustakawan Berprestasi Nasional 2024, Ini 3 Terbaiknya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News