Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Kelak, Kemampuan Mahasiswa Bukan Diukur dari Nilai IPK

Muhammad Syahrul Ramadhan • 04 Agustus 2020 17:05
Jakarta: Kepala Bidang Pengembangan Profesi Pendidik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Martadi mengungkapkan, nantinya keberhasilan pembelajaran mahasiswa bukan lagi diukur berdasarkan angka indeks prestasi (IP). Kapasitas mahasiswa bakal dilihat dari ide, kreativitas, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
 
"Berhasil itu bukan IP nya, tapi dia bisa membuka berapa usaha, punya inovasi apa. Jangan mahasiswa terbaik (diartikan) empat tahun lulus dengan IP 4, (masa) itu lewat sudah," kata Martadi dalam webinar nasional bertajuk 'Recovery Pembangunan Nasional Pasca Pandemi melalui Konsep Pentahelix', Selasa, 4 Agustus 2020.
 
Ia menuturkan, kurikulum harus mampu membekali mahasiswa dengan kemampuan berpikir kritis, pantang menyerah, kreatif, dan juga memiliki kemampuan memecahkan masalah. Martadi menyebut, nilai akademik atau IP bukan kemampuan utama yang dibutuhkan dunia kerja.

Baca: Gagalnya Pendidikan Jadi Jebakan dalam Menyiapkan SDM
 
Ia menambahkan, ada 20 jenis kemampuan yang dicari dunia kerja. Urutan pertama yaitu keahlian berkomunikasi. Selanjutnya, perilaku jujur. Sementara nilai akademik atau IP, ada di urutan 17.
 
"Satu sampai 16 (jenis) tidak berbicara IP, tetapi soft skill dan karakter. Selama ini kita terjebak pada bagaimana capaian akademik," ucapnya.
 
Makanya, kata dia, tugas perguruan tinggi sekarang bukan sekadar membuat mahasiswa mendapatkan nilai akademik sebaik mungkin. Tetapi membekali mahasiswa soft skill dan karakter. 
 
"Itu yang harus kita bangun," ucap Ketua Dewan Pendidikan Surabaya ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan