Terkait dengan sekolah rusak, Mendikbud akan langsung turun ke Donggala dan Palu, memastikan kegiatan belajar mengajar segera berjalan lagi. "Sabtu (6 Oktober) saya akan ke sana, menyiapkan tenda darurat sebagai kelas,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy di sela acara Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2018 bertema Innovation for Sustainable Future di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.
Sedangkan untuk penanganan siswa yang menjadi korban, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera mengerahkan tim trauma healing. "Tim diturunkan untuk menangani siswa korban gempa dan tsunami. Tim akan dipecah ke tiga kabupaten terdampak bencana, Donggala, Palu, dan Sigi," jelasnya.
Muhadjir menerangkan, tim-tim konseling dari perguruan tinggi yang selama ini bekerja sama dengan Kemendikbud dikerahkan ke Sulawesi Tengah. Termasuk tim yang sekarang masih bekerja di Lombok, NTB.
Baca: Seluruh Fakultas di UI Terbuka untuk Sit In Mahasiswa Tadaluko
Sementara itu, untuk mengatasi persoalan guru di Donggala maupun Palu, Muhadjir mengaku belum akan mendatangkan guru dari luar daerah. “Belum sampai mendatangkan guru dari luar daerah, karena kita belum selesai pendataan,” kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Meski sudah menurunkan bantuan, Muhadjir tetap meminta daerah lain turut memberikan bantuan. Ia berharap bantuan tidak hanya berbentuk logistik, namun bisa juga berupa tenaga konseling.
“Termasuk yang ada di NTB, kita minta (pindah) ke Sulawesi Tengah. Kami ingin menjaga semangat belajar anak-anak di sana terjaga, jangan sampai down dan enggan ke sekolah,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News