"Saya yakin sebagian besar perguruan tinggi kita siap untuk hybrid," tutur Nizam di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu, 3 Agustus 2022.
Nizam menyebut keyakinan itu muncul lantaran selama pandemi kampus telah banyak mengadopsi teknologi. Bahkan, telah menggelar kuliah daring secara penuh.
Belakangan, kata Nizam, perguruan tinggi juga telah mengadopsi model hybrid. Konsep itu seiring aturan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen.
"Dua tahun sudah berjalan ini pasti mereka sudah banyak yang berinvestasi di teknologi, sudah banyak yang lebih siap, jadi saya yakin sebagian besar perguruan tinggi kita siap untuk hybrid, dan kita sudah memulainya dua tahun lalu sebanarnya," papar Nizam.
Namun, dia mendorong mahasiswa kembali ke kampus. Nizam berharap di semester ganjil ini atau Tahun Ajaran Baru 2022/2023 semakin banyak mahasiswa mengikuti kuliah tatap muka.
Dia menyebut dengan kembalinya mahasiswa ke kampus literasi mahasiswa berjalan kembali. Nizam juga berharap kehidupan sosial mahasiswa dapat berjalan lagi.
"Ini untuk pembentukan karakter yang lebih kuat. Karen kan kalau pembelajaran kan bisa daring ya tapi kalau interaksi sosial, organisasi, kolaborasi sosial itu perlu ke kampus," tutur Nizam.
Baca juga: Dorong Kuliah Tatap Muka, Kemendikbudristek: Kita Semakin Kebal |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News