Ilustrasi penculikan anak. Medcom
Ilustrasi penculikan anak. Medcom

Orang Tua, Ini Tips Cegah Penculikan Anak dari Psikolog UGM

Renatha Swasty • 03 Februari 2023 13:08
Jakarta: Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Edilburga Wulan Saptandari, mengatakan penculikan bisa menjadi pengalaman traumatis bagi anak korban penculikan. Sebab, penculikan merupakan pengalaman tidak menyenangkan yang bisa memunculkan perasaan tidak nyaman, syok, cemas, tidak berdaya, bahkan depresi.
 
"Penculikan ini menjadi traumatic event bagi anak. Lalu, apakah menyebabkan trauma atau tidak? Ini tidak bisa didiagnosis begitu saja namun perlu pemeriksaan lebih mendalam," kata Edilburga dikutip dari laman itb.ac.id, Jumat, 3 Februari 2023.
 
Edilburga menyebut perlakuan selama penculikan bisa memengaruhi muncul tidaknya trauma pada anak korban penculikan. Dia mencontohkan bila penculik melakukan tindak kekerasan baik fisik maupun seksual serta perlakuan buruk lainnya, anak korban penculikan bisa lebih rentan mengalami trauma.

Hal berbeda akan muncul pada anak korban penculikan yang diperlakukan dengan baik selama penculikan. Edilburga membagikan sejumlah tips mencegah penculikan anak.
 
Dia menyebut orang tua perlu membekali anak dengan pengetahuan saat berhadapan dengan orang asing. Anak mesti diberikan pemahaman tidak sembarangan berbicara, tidak mudah percaya, tidak mudah terbujuk dengan iming-iming pemberian orang lain, serta bisa menolak ajakan orang yang tidak dikenal.
 
Orang tua juga perlu mengajari anak tentang mekanisme melindungi diri sendiri seperti belajar bela diri. Selain itu, saat berhadapan dengan orang asing yang mencurigakan ataupun ketika terpisah dari keluarga.
 
Edilburga menyebut anak juga mesti diajarkan berteriak meminta tolong serta mencari bantuan pertolongan pada orang yang tepat. "Beri pengertian saat meminta tolong pada orang berseragam, seperti satpam atau karyawan toko yang besar kemungkinannya memberikan bantuan," tutur dia.
 
Dia menuturkan anak juga perlu mengenali identitas diri. Anak mesti diajari mengingat namanya, orang tua, alamat rumah, serta nomor telepon orang tua.
 
Dosen Fakultas Psikologi UGM ini mengatakan anak-anak juga perlu dibiasakan minta izin kepada orang tua setiap melakukan sesuatu. Selain sebagai bentuk pengawasan, meminta izin juga membantu anak memahami hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
 
"Dengan terbiasa minta izin, saat ada orang asing yang memberikan sesuatu atau mengajak pergi, anak-anak akan terbiasa meminta izin atau konfirmasi terlebih dulu kepada orang tuanya," papar dia.
 
Tak hanya itu, orang tua juga perlu memberikan literasi pada anak tekait keamanan dalam bermedia sosial. Anak diberikan pengertian untuk tidak membagikan informasi pribadi di media sosial.
 
"Kasus penculikan secara tidak langsung, tak jarang juga berawal dari media sosial atau bermain game yang rentan terjadi terutama pada anak praremaja dan remaja sehingga perlu diberikan pendidikan terkait kemanan siber," tutur dia.
 
Baca juga: Ingin Dibelikan Motor, Siswa SMP di Cirebon Rekayasa Jadi Korban Penculikan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan