Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Ahmad Saufi mengatakan, pendanaan riset itu juga telah menggandeng Kamar Dagang Indonesia (KADIN) selaku bagian dari pembina Forum Pengarah Vokasi. Hal ini dilakukan, agar riset yang diajukan nantinya selaras dengan apa yang dibutuhkan oleh industri.
“Jadi, kita start form the end. Artinya, riset yang didanai harus bisa menjawab tantangan industri. Agar apa yang dihasilkan di penelitian tersebut pun bisa lebih baik, lebih berkualitas, dan sejalan dengan yang dibutuhkan,” kata Saufi dalam diskusi media bertema Program Beasiswa Pendidikan Vokasi di Jakarta, Jumat 21 Mei 2021.
Saufi melanjutkan, pihaknya pun sudah menyiapkan dana maksimum riset yang nantinya bisa diajukan oleh tim periset. Untuk jumlahnya, setiap satu proyek riset memiliki kesempatan untuk mengajukan pendanaan dengan nilai maksimum Rp500 juta pada setiap usulan per tahunnya.
“Tapi, dana akan diberikan apabila peneliti dapat menggandeng industri dan bisa menyatakan ada problem yang bisa dijawab melalui riset yang diajukan. Jadi, intinya memang penelitian harus tetap bicara link and match dan tidak jauh-jauh dari diskusi dengan mitra,” tegasnya.
Baca juga: Seleksi Beasiswa Pendidikan Vokasi Tak Seketat 'LPDP', Ini Sebabnya
Riset penelitian terapan yang digagas oleh tim peneliti pun nantinya dapat menyentuh berbagai bidang. Mulai dari pariwisata, ekonomi kreatif, transportasi, energi baru terbarukan, kesehatan, konstruksi, pertanian, kemaritiman, kehutanan, sosial humaniora, hingga pengembangan karya intelektual.
Sembilan program yang ditawarkan oleh Ditjen Diksi dalam Beasiswa Pendidikan Vokasi:
1. Program Beasiswa S1/D4 Calon Guru SMK
2. Beasiswa Pendidikan Bergelar Dosen dan Calon Dosen PTPPV
3. Bridging Course Vokasi
4. Kampus Merdeka Vokasi
5. Magang Dosen dan Tenaga Kependidikan PTPPV
6. Sertifikasi Dosen dan Tenaga Kependidikan PTPPV
7. Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri - Dosen PT Vokasi
8. Program Project Based Learning/ Praktik Kerja Lapangan Bersertifikat Bagi Siswa SMK (Dalam Negeri dan Luar Negeri)
9. Program Project Based Learning/ Magang Bersertifikat Guru SMK (Dalam Negeri dan Luar Negeri).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News