"Misalnya buat para leader muda ada pelatihan, mungkin untuk ketua OSIS, guru, untuk meningkatkan kapabilitasnya, semuanya bisa belajar di sini," kata Pembina Rumah Wijaya, Salman Subakat, di Rumah Wijaya, Jakarta.
Dia menyebut, di dalam Rumah Wijaya sendiri sudah memilki komunitas pendidikannya sendiri. Merekalah yang akan mengelola Rumah Wijaya.
Namun para pegiat pendidikan lain yang datang, tetap bisa memanfaatkan Rumah Wijaya untuk berkonsultasi, mulai dari beasiswa hingga memilih kampus. "Atau mungkin gimana sih mengambil program magang yang diserap dunia kerja, ada di sini," tambah dia.
Baca juga: Organisasi Penggerak Diminta Gandeng Komunitas Pengembang Guru
Founder Semua Murid Semua Guru, Najelaa Shihab menyambut positif kehadiran Rumah Wijaya. Menurut Najelaa, Rumah Wijaya merupakan salah satu bentuk kolaborasi semua jaringan yang peduli akan pendidikan.
"Mudah-mudahan makin banyak teman-teman dari berbagai korporasi dan organisasi yang ingin berkontribusi ke dunia pendidikan," ucap Najelaa.
Bahkan, kata Najelaa, Rumah Wijaya ini bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan, tergantung dengan kebutuhan komunitas atau organisasi pendidikannya masing-masing. Hal ini layaknya coworking space.
"Ada yang memang dipakai buat tempat laithan, buat event, tempat kerja, buat meeting, dan lain sebagainya tergantung kebutuhan," katanya.
Pendiri Sekolah Cikal ini berharap, ke depannya Rumah Wijaya tak cuma menjadi tempat kumpul komunitas. Tetapi dapat melahirkan calon pemimpin-pemimpin dan pemikiran baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News