"Dari sisi industri bilang hasil riset tidak bisa diterapkan, nanti periset bilang industri tidak mau adopsi hasil riset kita, itu kan hubungan tidak sehat," kata Handoko secara daring, Rabu 22 Juni 2022.
Menurut Handoko, polemik tersebut mesti dihentikan. Periset dan industri mesti melakukan kolaborasi yang tepat.
Saat ini, pihaknya memiliki program Pengujian Produk Inovasi Pertanian (PPIP). Melalui program ini lembaga penelitian, perguruan tinggi hingga industri diberikan fasilitasi untuk pengujian riset.
"Fasilitasi pengujian ini akan menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan agar ada saling percaya antara periset dan industri, menguji riset yang benar-benar sesuai standar dan regulasi," terangnya.
Dengan adanya pengujian yang difasilitiasi ini, Handoko berharap Industri lebih percaya dengan apa yang dkerjakan periset. Fasilitas pengujian ini juga akan menurunkan risiko yang akan menimpa industri.
"Jadi industri akan berkurang risiko investasinya untuk pengujian, karena kita tahu biaya besar dan tidak selalu berhasil. Di lain sisi kita mampu memercepat hilirisasinya. Kami berharap fasilitasi pengujian produk inovasi ini bisa menghilangkan sendatan yang selama ini terjadi," tutup Handoko.
Baca juga: Kepala BRIN: Pengujian Produk Pertanian Harus Terapkan Model Multilokasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News