Ilustrasi.  Foto: MI/Adi Kristiadi
Ilustrasi. Foto: MI/Adi Kristiadi

Rektor Berharap Klasterisasi Kampus Lanjut di Era Nadiem

Intan Yunelia • 01 Januari 2020 19:10
Jakarta:  Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Jamal Wiwoho berharap sejumlah program pendidikan tinggi masih dilanjurkan di 2020.  Salah satu yang penting adalah klasterisasi perguruan tinggi di Indonesia.
 
Pernyataan Jamal ini disampaikan sebagai bentuk harapan dari perguruan tinggi memasuki tahun baru di era mendikbud yang juga anyar tersebut. Ia meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim tetap melanjutkan program klasterisasi perguruan tinggi di periode kepemimpinannya lima tahun ke depan.
 
"Saya enggak tahu persis apakah di zaman Mas Menteri (Nadiem) akan dilanjutkan atau tidak. Tapi setidaknya selama Kemenristekdikti (Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi) empat tahun itu sudah terus menerus ada klasterisasi," kata Jamal saat dihubungi Medcom.id, Rabu, 1 Januari 2020.

Menurut mantan Inspektur Jenderal Kemenristekdikti ini, peran klasterisasi di perguruan tinggi masih diperlukan. Hal itu untuk mengetahui kualifikasi baik pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
 
"Saya melihat klasterisasi perguruan tinggi didorong terus menerus. Artinya baik itu PTN maupun PTS diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri," ujar Jamal.
 
Jamal menjelaskan, klasterisasi awalnya dimulai sejak 2015, namun hingga 2017 hanya melibatkan PTN.  Baru mulai di tahun 2018 lalu, klasterisasi sudah mengikutsertakan PTS. Meskipun, untuk klaster I masih didominasi PTN.
 
"Setidaknya pada klasterisasi 2018 diumumkan kinerja PTN dan PTS. Walaupun faktanya untuk klaster I ada di PTN semua," papar Jamal.
 
Ia mengakui, perguruan tinggi yang masuk dalam klasterisasi I ini merupakan yang terbaik di Indonesia. Walaupun begitu, ada dua PTS yang urutannya hampir mencapai klasterisasi I.
 
"Klaster II urutan 14 sampai 20 itu sudah ada dua PTS yang hampir masuk klaster I yaitu Univeristas Telkom dan Universitas Islam Indonesia (UII)," tutur Jamal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan