Konferensi Pers Gelar Karya Film Pelajar. Medcom.id/Intan Yunelia.
Konferensi Pers Gelar Karya Film Pelajar. Medcom.id/Intan Yunelia.

Gelar Karya Film Pelajar 2019

Angga Yunanda Jadi Ikon Kompetisi Film Pendek

Intan Yunelia • 25 Juli 2019 18:58
Jakarta:  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar ‘Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) 2019 dengan mengangkat tema ‘Semangat Kebangsaan Kebinekaan Generasi Milenial’.  Angga Aldi Yunanda, aktor muda pemeran Bima dalam film kontroversial Dua Garis Biru ini akan ikut terlibat, bahkan menjadi ikon di acara GKFP.
 
Acara ini berupa kompetisi film pendek tingkat SMA sederajat.  Film pendek dibagi menjadi dua kategori, yakni kategori film pendek dokumenter dan film pendek fiksi.
 
Pendaftaran dibuka mulai 1 Juli 2019 hingga 1 September 2019.  "Acara puncak GKFP ini akan dilangsungkan pada 1 September 2019," kata Direktur Gelar Karya Film Pelajar 2019, Reza Rahadian saat Konferensi Pers Gelar Karya Film Pelajar, di Plaza Indonesia, M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Juli 2019.

Ia mengatakan, sineas dan insan perfilman nasional akan menjadi juri di ajang ini. Seperti Titien Watimena, Peitagita Arianegara, Grotte Agatha, Wicaksono Whisnu Legowo dan Gita Fara.
 
“Saya harap keterlibatan mereka secara langsung di acara GKFP nanti menambah kepercayaan diri dan nilai plus dari acara ini. Nanti sekolah bisa melihat bahwa mereka betul-betul dilibatkan di industri dan bertemu dengan orang-orang yang sudah berpengalaman,” kata Aktor utama film Habibie Ainun ini.
 
Tak hanya itu, Artis milenial Angga Aldi Yunanda juga akan ikut terlibat di acara GKFP. Angga akan menjadi ikon dari GKFP 2019.  “Ia akan banyak terlibat dalam kegiatan promosi dan sosialisasi ke generasi milenial,” ujar Reza.
 
Baca:  Gina S. Noer Butuh Waktu Sewindu Siapkan Film Dua Garis Biru
 
Kepala Pusat Pengembangan Perfilman, Maman Wijaya mengatakan, bahwa ajang ini digelar untuk memeriahkan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober nanti. Dengan menjunjung tinggi keberagaman dan rasa cinta Tanah Air melalui kegiatan pembuatan film.
 
Menurutnya film sebagai karya cipta seni budaya merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang memiliki peran strategis dalam kehidupan berbangsa. “Peran film sangat penting dalam membentuk kekuatan dan tatanan budaya bangsa sebagai sarana pencerdasan, pengembangan potensi diri, pembinaan akhlak, peningkatan kesejahteraan dan wahana pencitraan kehidupan yang beradab sebagai bangsa dan negara,” kata Maman.
 
Ia menyebutkan bahwa film menjadi media yang berkembang pesat dalam era globalisasi saat ini dan memberikan peranan yang penting dalam masyarakat khususnya pelajar Indonesia. Peranan perfilman Indonesia telah berpotensi mengembangakan para generasi muda dalam memajukan karya, budaya dan citra bangsa Indonesia.
 
“Terlaksananya GKFP sebagai ruang kreativitas bagi anak bangsa diharapkan menjadi langkah cermat para pelajar untuk pengembangan potensi diri, pembinaan akhlak mulia, pemajuan kesejahteraan masyarakat dan wahana promosi Indonesia di Internasional melalui perfilman,” ujar Maman.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan