Direktur Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) Sigit Pranowo Hadiwardoyo.  Medcom.id/Gervin Nathaniel Purba.
Direktur Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) Sigit Pranowo Hadiwardoyo. Medcom.id/Gervin Nathaniel Purba.

Tanggapan UI Tentang Wacana Rektor Asing

Rektor Bukan Satu-satunya Kunci Keberhasilan Perguruan Tinggi

Gervin Nathaniel Purba • 22 Juli 2019 18:38
Depok: Direktur Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) Sigit Pranowo Hadiwardoyo tidak terlalu memusingkan wacana masuknya rektor asing di Indonesia. Hal ini menyusul wacana pemerintah yang akan mengundang akademisi luar negeri untuk menjadi rektor dan dosen di Indonesia.
 
Menurut Sigit, masuknya rektor asing di beberapa universitas merupakan hal lumrah. Terlebih, jika rektor asing yang didatangkan memiliki kualitas yang bagus dan bisa mengangkat kualitas perguruan tinggi yang dipimpinnya. 
 
Namun, membawa rektor asing masuk ke Indonesia juga bukan dapat dilakukan tanpa persiapan.  Melainkan harus diiringi dengan kesiapan infrastruktur dan dukungan fasilitas.

Baca:  Pemerintah Godok Wacana Rekrut Rektor dan Dosen Asing
 
Jika tidak, kata Sigit, hal itu akan sia-sia.  “Masalahnya, apakah kita siap? Artinya, kita dapat rektor yang hebat, namun apakah kunci keberhasilan hanya dilihat dari rektor (saja)? Infrastruktur, peraturan, dan fasilitasnya, apakah semua siap? Jangan sampai sudah datangkan rektor hebat, tapi mentok di situ semua,” ujar Sigit, ditemui di sela-sela Dies Natalis Pendidikan Vokasi UI ke-11, di Auditorium Pendidikan Vokasi UI, Depok, Jawa Barat, Senin, 22 Juli 2019.
 
Menurutnya, sebelum kebijakan tersebut jadi diterapkan, langkah pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah kesiapan instrumen regulasi. Di luar negeri, pemerintah memberikan dukungan besar tanpa memberikan regulasi yang menyulitkan, khususnya untuk riset. 
 
“Apakah peraturan ini bisa membuat dia lebih leluasa. Misalnya, riset. Riset ini, apakah laboratoriumnya ada? Siap enggak? Boleh enggak? Hal-hal semacam itu perlu disiapkan. Riset di negara maju sudah antarnegara. Bukan lagi UI dengan ITB, tapi Singapura dengan Jepang, misalnya,” ucap Sigit.
 
Baca:  PTS Berminat Rekrut Dosen dan Rektor Asing
 
Pemerintah akhirnya kembali mewacanakan mengundang akademisi luar negeri untuk menjadi rektor dan dosen di Indonesia. Wacana ini sempat muncul 2016 lalu, namun mendapat penolakan dari pihak perguruan tinggi dalam negeri.
 
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikam Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir bahkan mengaku, kali ini telah mengantongi restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam rapat kabinet pekan lalu tepatnya setelah presiden bertemu dengan rapper Rich Brian, wacana untuk mengundang akademisi luar negeri untuk menjadi rektor dan dosen di PTN ini kembali mencuat dengan respons yang lebih serius dari Presiden.
 
"Saya ditanya, bagaimana wacana tersebut, kalau saya sangat setuju sekali," kata Nasir kepada Medcom.id, di Jakarta, Minggu, 21 Juli 2019. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan