"Kami di sini menggunakan pendanaan melalui LPDP. Jadi riset strategis akan kita fokuskan menggunakan pendanaan LPDP," kata Dirjen Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek Fauzan Adziman di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Senin, 29 September 2025.
Terdapat tiga skema meraih pendanaan untuk program tersebut, yakni skema mandatori, skema invitasi, dan skema kompetisi. Total pembiayaan untuk tahun ini sebesar Rp1 triliun.
"Untuk total pembiayaan tahun ini termasuk yang ongoing dan yang baru itu di sekitar Rp1 triliun," ujar Fauzan.
Ia menjelaskan kampus, khususnya dosen yang akan menjalankan program harus membuat riset yang akan berdampak bagi masyarakat. Riset dibangun atas fondasi kolaborasi.
"Ada keterhubungan antara perguruan tinggi, industri dan masyarakat," sebut dia.
Baca juga: Apa Itu LPDP versi Jakarta yang Akan Diluncurkan pada 2026? Simak Sasaran dan Kuota Programnya! |
Fauzan mengatakan dalam program ini terdapat tiga skema program yang tersedia atau yang dinamakan sebagai kluster skema. Berikut tiga skema program riset strategis:
Tiga skema program riset strategis
1. Peneliti unggul
Program ini akan mendanai untuk bina talenta.2. Riset berdampak
Program ini difokuskan untuk riset berinersia. Serta memiliki kemampuan untuk menjadi solusi masalah krusial bangsa.3. Hilirisasi riset strategis
Riset yang dilakukan fokus pada investasi di bidang riset.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id