Ilustrasi bahasa isyarat. DOK Yuni
Ilustrasi bahasa isyarat. DOK Yuni

Hari Bahasa Isyarat Internasional 2025: Pengertian, Sistem di Indonesia dan Cara Belajarnya

Renatha Swasty • 24 September 2025 12:16
Jakarta: Setiap tahun, tepat pada tanggal 23 September, dunia merayakan Hari Bahasa Isyarat Sedunia. Hari ini menjadi momen penting untuk menunjukkan komunikasi tidak selalu harus dengan suara.
 
Lebih dari sekadar gerakan tangan, bahasa isyarat adalah wujud kepedulian, kreativitas, sekaligus jembatan yang menghubungkan manusia tanpa batas. Sama seperti dengan bahasa asing, mengenal dan mempelajari bahasa isyarat dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan kemampuan berbahasa.
 
Bahkan, seseorang yang menguasai bahasa isyarat bisa disebut multilingual, yaitu mampu berkomunikasi dalam lebih dari satu bahasa. Lalu, sebenarnya apa itu bahasa isyarat? Simak penjelasannya dikutip dari @tikomdik_disdikjabar:

Apa itu bahasa isyarat?

Bahasa isyarat adalah bahasa visual yang dipakai oleh teman-teman tuna rungu untuk berkomunikasi. Bahasa isyarat tidak hanya terbatas pada gerakan tangan, tetapi juga memiliki tata bahasa, kosakata, dan ekspresi wajah sendiri.

Menariknya, bahasa isyarat berbeda-beda di setiap negara, bahkan dalam satu wilayah bisa memiliki variasi sendiri. Hal ini dipengaruhi oleh keragaman budaya yang membentuk cara berkomunikasi komunitas Tuli di masing-masing daerah.
 
Contohnya, bahasa isyarat Amerika (ASL) berbeda dengan bahasa isyarat Inggris (BSL). ASL mendapat pengaruh dari bahasa isyarat Prancis, sedangkan BSL berkembang mandiri di Inggris.
 
Perbedaan ini terlihat jelas, misalnya pada kata “kopi”. Dalam ASL, isyaratnya menyerupai gerakan menggiling biji kopi, sedangkan dalam BSL digambarkan dengan gerakan seperti minum dari cangkir dengan bentuk tangan “C.”
 
Baca juga: 40 Guru Dapat Pelatihan Baca Al-Qur'an Bahasa Isyarat untuk Siswa Difabel 
 

Bahasa Isyarat di Indonesia

Di Indonesia, terdapat dua sistem bahasa isyarat yang dikenal luas, yaitu:

1. BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia)

BISINDO muncul alami dari komunitas Tuli di berbagai daerah. Karena itu, isyaratnya bisa berbeda-beda sesuai budaya setempat. Misalnya, BISINDO di Jakarta berbeda dengan di Yogyakarta. Ciri khasnya, BISINDO menggunakan kedua tangan dalam berkomunikasi.

2. SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia)

SIBI dibuat dengan menyesuaikan struktur bahasa Indonesia yang baku. Sistem ini hanya menggunakan satu tangan dan lebih seragam dibandingkan dengan BISINDO, karena dirancang oleh orang yang bisa mendengar secara khusus agar sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia.
 
Selain itu perbedaan BISINDO dan SIBI lainnya adalah, BISINDO dibuat alami oleh komunitas Tuli menggunakan kedua tangan sedangkan SIBI dibuat oleh orang yang bisa mendengar dan hanya menggunakan satu tangan.

Cara belajar bahasa isyarat

Ingin mulai belajar bahasa isyarat? Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:

1. Baca buku panduan

Ada banyak buku dengan ilustrasi gerakan dasar yang memudahkan pemula.

2. Belajar dari media sosial

Kini sudah banyak akun komunitas Tuli dan relawan yang membagikan tips belajar bahasa isyarat secara gratis.

3. Ikut kelas atau komunitas

Dengan mengikuti kelas atau komunitas, belajar bahasa isyarat akan menjadi lebih menarik dan efektif karena praktik langsung bersama ahlinya

4. Ketemu langsung dengan teman Tuli

Ini cara terbaik, karena kita bisa mempelajari bahasa sekaligus memahami budaya teman Tuli secara lebih dekat.
 
Jadi, apakah kamu tertarik untuk mulai mempelajari bahasa isyarat? (Alfi Loya Zirga)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan