Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitut Tholobin, Mariman Darto. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitut Tholobin, Mariman Darto. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

40 Guru Dapat Pelatihan Baca Al-Qur'an Bahasa Isyarat untuk Siswa Difabel

Ilham Pratama Putra • 23 September 2025 14:24
Jakarta: Sebanyak 40 guru yang mengajar siswa difabel di Jakarta mendapat pelatihan membaca Al-Qur'an dengan bahasa isyarat. Pelatihan ini berikut dengan pengayaan yang langsung diterapkan pada siswa.
 
Pelatihan digelar di Masjid Baitut Tholobin, Kompleks Kementerian Pendidikan Dasar dan Menangah (Kemendikdasmen). Pelatihan berjalan selama dua hari ke depan.
 
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitut Tholobin, Mariman Darto, mengatakan masih banyak anak difabel khususnya tunarungu tidak mendapat akses pendidikan belajar baca tulis Al-Qur'an. Karena itu, pihaknya memberikan pelatihan kepada guru untuk mampu mengajar murid.

"Kalau secara umum kan sampai 72,25 persen (buta huruf Al-Qur'an), dan ini saya herannya itu kok meningkat dari surveinya," kata Marima di Kompleks Kemendikdasmen, Jakarta, Selasa, 23 September 2025.
 
Dalam survei pada 2022, angka buta huruf Al-Qur'an pada siswa difabel di angka 66 persen. Marima mengatakan peningkatan buta huruf ini membuat diadakan pelatihan.
 
Baca juga: Minimnya Pengajar, Hambat Pelajar Tunanetra Belajar Al-qur'an Braille

Dia menyebut pada dasarnya, setiap warga negara berhak mendapat akses pendidikan layak. Termasuk, anak-anak disabilitas, yang dalam hal ini pendidikan Al-Qur'an.
 
"Kita ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun anak yang, apalagi anak yang difable, yang itu kemudian merasa dirinya terdiskriminasi karena memang tidak mendapatkan haknya," ujar dia.
 
Dengan begitu, kata Mariman, pada tahap awal pelatihan Al-Qur'an bahasa isyarat ditujukan kepada guru. Selanjutnya, guru-guru ini bakal mengimbaskan ilmunya kepada pengajar lain sehingga proses penyebaran akan lebih masif.
 
"Karena itu, kalau kita langsung menyasar ke anak, saya rasa akan kesulitan. Biarkanlah nanti di daerah-daerah terbentuk, kita akan sebar mereka (guru sebagai trainer)," kata Mariman.
 
Sementara itu, Direktur Baitulmaal Muamalat (BMM), Galeh Pudjonegoro, mengatakan  metodologi pembelajaan Al-Qur'an bahas isyarat secara teknis menggunakan metode kitabah. Dalam proses pembelajaran training of trainers Al-Qur'an bahasa isyarat akan dimulai dari tingkat dasar yaitu jus'amma.
 
"Setelah itu juga nanti akan ada praktik dan kemudian ada ujian. Jadi, benar-benar huruf per huruf Qur'annya yang diajarkan untuk dibaca," kata Galeh.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan