Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. DOK Kemendiktisaintek
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. DOK Kemendiktisaintek

Indonesia-Tiongkok Perkuat Kolaborasi Pendidikan Tinggi dan Riset

Renatha Swasty • 18 Februari 2025 22:07
Jakarta: Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memperkuat kolaborasi pendidikan tinggi dan riset dengan Tiongkok. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyatakan pemerintah Indonesia berfokus pada penguatan riset di perguruan tinggi, dengan Tiongkok sebagai mitra kunci.
 
Hal itu mengemuka dalam acara malam silaturahmi yang dihadiri oleh pejabat, akademisi, dan mitra strategis dari Indonesia dan Tiongkok, pada Senin lama, 17 Februari 2025. Acara ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi kedua negara di tengah tantangan dan peluang dinamika global.
 
"Tiongkok memiliki keunggulan dalam pengembangan riset yang dapat berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara. Kolaborasi ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk meningkatkan kualitas SDM dan kontribusi pendidikan tinggi dalam agenda ekonomi nasional," ujar Satryo dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 18 Februari 2025.

Hingga 2024, tercatat 761 naskah kerja sama telah terjalin antara perguruan tinggi kedua negara. Mencakup pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, pengembangan kurikulum, serta pelatihan.
 
Baca juga: Prabowo Temui PM Tiongkok, Sampaikan Keinginan Lebih Banyak Pertukaran Pelajar

Salah satu program kerja sama antara China, KemenkoPMK dan Vokasi adalah "1+10+100+1000". Ini meliputi pembukaan jurusan teknologi kendaraan energi baru, kompetisi keterampilan profesional, pelatihan teknis, dan pemberian 1.000 beasiswa bagi mahasiswa Indonesia.
 
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan Presiden Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan Tiongkok, menyoroti potensi besar kedua negara sebagai pemilik pasar yang luas serta keberhasilan kerja sama di bidang infrastruktur, perdagangan, dan pendidikan.
 
"Hubungan Indonesia dan Tiongkok memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas kawasan. Kedua negara tidak hanya memiliki pasar besar, tetapi juga komitmen untuk menciptakan sumber daya manusia unggul yang berdaya saing global," ujar dia.
 
Luhut mengatakan di tengah dinamika politik internasional, Indonesia dan Tiongkok berkomitmen mengedepankan semangat saling memahami dan kerja sama mutualisme. "Era kemajuan teknologi membuka peluang tak terbatas. Dengan kolaborasi komprehensif, kita bisa memanfaatkan potensi ini untuk kemajuan bersama," ujar dia.
 
Satryo berharap kerja sama kedua negara akan terus berkembang melalui kemitraan yang saling menguntungkan. Menghadirkan komitmen terbaik untuk pengembangan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi, demi dampak nyata bagi kedua negara serta menjadi investasi jangka panjang untuk stabilitas ekonomi dan kemajuan global.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan