Hal itu disampaikan di depan lebih dari 2.000 guru Sekolah Rakyat beserta kepala sekolahnya. Prabowo menyebut anggaran pendidikan saat ini menjadi salah satu yang tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya sehingga penggunaannya perlu diawasi dan dijaga agar tidak menjadi sasaran korupsi.
"Pendidikan sangat-sangat penting. Walaupun kita sudah anggarkan pendidikan terbesar, kita harus menjaga anggaran itu tidak boleh bocor," tegas Prabowo saat acara pembekalan guru-guru Sekolah Rakyat dikutip dari laman Antara, Senin, 25 Agustus 2025.
Prabowo mengatakan penerima APBN untuk belanja pendidikan di daerah-daerah paling mengerti kebocoran bekerja. Mengingat, mereka kerap menerima nominal tidak sesuai dengan perencanaan.
"Anggaran kita besar, tetapi masih besar pula kebocoran, kebocoran, kebocoran. Saudara-saudara di daerah lebih tahu masalah ini daripada kami-kami di Jakarta. Kalian yang merasakan selalu Anda dengar kan anggarannya sekian, kok sampai di saya sekian. Hangusnya di mana, menghilangnya di mana?" ujar Prabowo.
Dia menegaskan komitmennya mencegah kebocoran uang negara di bidang pendidikan negara kembali terjadi. "Ini harus kita perbaiki," tegas Prabowo.
Baca juga: Prabowo Tetapkan Anggaran Pendidikan Rp757,8 Triliun pada 2026, Ini Peruntukannya |
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan anggaran untuk pendidikan dialokasikan sebesar Rp757,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Sebanyak Rp401,5 triliun disalurkan untuk siswa dan mahasiswa melalui berbagai program, misalnya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang dialokasikan sebesar Rp17,2 triliun untuk 1,2 juta mahasiswa.
Kemudian, beasiswa LPDP sebesar Rp25 triliun untuk 4.000 mahasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP) Rp15,6 triliun untuk 21,1 juta siswa, dan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp335 triliun untuk 82,9 juta penerima, termasuk di antaranya anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Anggaran pendidikan pada RAPBN 2026 juga dialokasikan untuk guru, dosen dan tenaga pendidikan dengan pagu senilai Rp178,7 triliun. Rinciannya, Tunjangan Profesi Guru (TPG) non-PNS sebesar Rp19,2 triliun untuk 754.747 guru, TPG ASN daerah Rp68,7 triliun untuk 1,6 juta guru, Tunjangan Profesi Dosen (TPD) non-PNS Rp3,2 triliun untuk 80.325 dosen, dan TPG PNS, TPD PNS, dan gaji pendidik sebesar Rp82,9 triliun.
Lalu, sebesar Rp150,1 triliun dianggarkan untuk sekolah/kampus, sementara Sekolah Rakyat dianggarkan sebesar Rp24,9 triliun, yang rinciannya Rp20 triliun untuk pembangunan sekolah baru di 200 lokasi dan operasional sekolah di 200 lokasi sebesar Rp4,9 triliun.
Kemudian, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dianggarkan sebesar Rp64,3 triliun untuk 53,6 juta siswa, Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD Rp5,1 triliun untuk 7,7 juta siswa, renovasi madrasah dan sekolah sebesar Rp22,5 triliun untuk 850 madrasah dan 11.686 sekolah, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Rp9,4 triliun untuk 201 PTN/lembaga, serta Sekolah Unggulan Garuda sebesar Rp3 triliun di 9 lokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id