"Kami melihat sebagai lembaga pendidikan terutama vokasi kesatuan visi harus terbentuk karena itu merupakan syarat mutlak seiring jalannya melahirkan berbagai kebijakan, baik konsep maupaun profesional," kata Ketua Program Fasilitasi Kemitraan 2024, Muhammad Arifai, dalam Dialog Publik Kebijakan Bersama Pemangku Kepentingan Daerah Melalui Rancangan Pembentukan Jaringan Industri dan Vokasi (JIVok) Aceh di Hotel Rasamala, Banda Aceh, Jumat, 1 November 2024.
Rifai mengatakan duduk bersama antara industri dan pendidikan vokasi penting agar terjalin kolaborasi yang baik. Dia bersyukur berbagai industri di Aceh mulai dari manufaktur, jasa, hingga Kadin hadir mendukung program itu termasuk pemerintah lewat Ekosistem Kemitraan dan LPDP.
"Ini harus menjadi sauatu pilar dalam mengentaskan kemiskinan di Aceh. Semoga nantinya rancangan Jaringan Industri Vokasi Aceh menjadi pionir bagi daerah lain membangun sinergitas antar perguruan tinggi, pelaku industri, dan juga pemerintah," tutur dia.
Pembentukan JIVok diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, pengembangan sumber daya manusia yang kompetitif, hingga inovasi berkelanjutan. Terpenting bakal ada pangkalaan data (database) vokasi JIVok Aceh.
Database itu seperti produk dan inovasi yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan vokasi, termasuk deskripsi dan manfaat. Lalu, dokumentasi inovasi terbaru dalam kurikulum dan praktik vokasi yang diadopsi lembaga pendidikan.
Kemudian, database sumber daya manusia. Data ini tentang lulusan tenaga kerja terampil termasuk keterampilan, pengalaman, dan ketersediaan di pasar kerja. Lalu, database pofil kompetensi tenaga kerja mencakup bidang keahilan yang dibutuhkan industri.
Selanjutnya, database riset vokasi kumpulan penelitian dari studi kasus yang relevan dengan dunia vokasi dan pengembangan industri. Terakhir, publikasi dan artikel yang memberikan wawasan tentang tren dan perkembangan dalam bidang vokasi.
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi membentuk Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. Program ini mengolaborasikan pendidikan vokasi, pemerintah daerah, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah.
Mereka berkolaborasi menciptakan inovasi berbasis kebutuhan serta potensi daerah demi pertumbuhan ekonomi yang dananya berasal dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Sebanyak 85 perguruan tinggi vokasi negeri dan swasta dilibatkan dari 27 provinsi di Indonesia.
Rinciannya, 20 perguruan tinggi vokasi pengampu atau ketua konsorsium dan 65 perguruan tinggi vokasi sebagai anggota. Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Aceh terdiri atas Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) sebagai ketua dan beranggotakan Politeknik Aceh, Politeknik Aceh Selatan, serta Akademi Komunitas Negeri (AKN) Aceh Barat.
Baca juga: Ekosistem Kemitraan Vokasi Penting Demi Tumbuhkan Ekonomi Daerah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id