Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati. Medcom.id/Renatha Swasty
Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati. Medcom.id/Renatha Swasty

Penguatan Ekosistem Kemitraan Vokasi Bisa Hasilkan 3 Hal Penting

Renatha Swasty • 27 September 2023 07:16
Samarinda: Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi tengah mendorong ekosistem kemitraan dalam Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. Hal ini penting agar ekonomi daerah bisa bertumbuh.
 
Lewat program itu, pendidikan vokasi, pemerintah daerah, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah berkolaborasi untuk menciptakan inovasi berbasis kebutuhan serta potensi daerah. Sebanyak 85 perguruan tinggi vokasi negeri dan swasta dilibatkan dari 27 provinsi di Indonesia.
 
Rinciannya, 20 perguruan tinggi vokasi pengampu atau ketua konsorsium dan 65 perguruan tinggi vokasi sebagai anggota. Satu perguruan tinggi atau gabungan dua perguruan tinggi maupun lebih bisa berkolaborasi.

Terdapat tiga hal penting yang bisa dihasilkan lewat penguatan ekosistem kemitraan. Pertama, workforce planning, di mana bakal dipetakan lapangan kerja untuk tahun ini maupun tahun mendatang.
 
Dengan pemetaan ini dapat diketahui kebutuhan tenaga kerja di industri hingga bidang-bidang yang diperlukan oleh industri.
 
"Lalu melihat lagi berapa SMK, berapa lembaga kursus, berapa politeknik, pada bidang apa cocok enggak ini. Nantinya kita harapkan yang dihasilkan institusi pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," kata Dirjen Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati di Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Samarinda, Selasa malam, 26 September 2023.
 
Kiki menyebut dengan pemetaan ini pendidikan vokasi dapat menghasilkan lulusan sesuai kebutuhan industri. Sehingga, langsung terserap oleh industri.
 
Kedua, innovation planning. Melalui program ini pendidikan vokasi didorong membuat inovasi sesuai kebutuhan industri di daerah tersebut.
 
Politeknik konsorsium dapat bersama-sama membuat inovasi di mana dananya dikucurkan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Pembiayaan ini nantinya diberikan kepada ketua konsorsium dan mesti dipertanggungjawabkan.
 
Ketiga, policy brief di mana pada akhirnya ada peraturan daerah yang dikeluarkan untuk mendukung pendidikan vokasi dimanfaatkan oleh industri. Misalnya, aturan soal penyerapan tenaga kerja oleh industri dari lulusan politeknik di daerah tersebut.
 
Adapun program ini berlangsung selama tiga tahun. Kiki mengatakan pihaknya hanya memilih 27 provinsi untuk efisiensi serta berdasarkan intensitas ekonomi.
 
"Ini kan mau mapping ya, kalau mau mapping itu kan pemetaan, pendataan yang cukup detail. Kalau dia terlalu banyak ya satu provinsi, tapi kalau aktivitas ekonominya tidak sebanyak itu dari sisi jumlah dan jenis maka kita satukan. Pemikirannya adalah tim bisa efisien mengerjakan yang kita harapkan," tutur Kiki.
 
Salah satu konsorsium yang mulai bergerak adalah Kaltimtara yakni gabungan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Terdapat empat politeknik yang bekerja sama, yaitu Politeknik Negeri Samarinda (Polnes); Politeknik Negeri Pertanian Samarinda (Politani), Politeknik Balikpapan (Polban), dan Politeknik Nunukan (PNN).
 
Direktur Polnes Ahyar M Diah menyebut kolaborasi ini sangat penting untuk menyatukan keahlian yang dimiliki masing-masing poltek. Polnes yang juga ketua konsorsium  fokus pada teknik, seperti alat berat maupun mesin otomotif.
 
Lewat kerja sama dengan politeknik lain, salah satunya Politani yang fokus pada pertanian bisa menciptakan inovasi, misalnya mesin pertanian. Hal ini tentunya bisa bermanfaat bagi industri di daerah yang banyak pohon sawit itu.
 
"Kalau dikerjakan ramai-ramai banyak pikiran kita bisa memecahkan banyak persoalan. Karena kadang satu poltek belum punya semua keahlian. Makanya kita harus kolaborasi," tutur dia.
 
Kiki menyebut masih banyak potensi daerah belum tergali dan belum termanfaatkan untuk memajukan kesejahteraan umum. Hal ini bukan karena pemdanya tidak bisa atau lalai, namun karena SDM nya belum cukup.
 
"Sehingga kami harapkan pendidikan vokasi hadir di sana untuk segera dengan cepat menyiapkan SDM-SDMnya membantu pemda menunbuhkan ekonomi bagi masyarakat," tutur Kiki.
 
Baca juga: Pariwisata Mulai Menggeliat, Kemenko PMK Dorong TKDV Bali Ciptakan Inovasi di Bidang Vokasi

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan