“Konsepnya itu teacher and researcher. Jadi guru itu adalah sebagai peneliti bukan melakukan penelitian, tapi punya orientasi mindset (dengan) konteks kelasnya (sehingga) interaksi anak-anak dengan posisi sebagai peneliti,” kata Satia dalam Simposium Peta Jalan Pendidikan 2024-2034 dalam Rangka Pra Kongres Pendidikan Partai Nasdem di Kampus Akademi Bela Negara, Kamis, 8 Agustus 2024.
Satia menjelaskan pendidikan Finlandia berkualitas karena sistemnya memiliki prakondisi. Seperti ada evaluasi sistem pendidikan yang disepakati oleh sekolah dengan lembaga terkait.
“Evaluasi sistem pendidikan bukan berdasarkan anak. Jadi kalau anak di sana (Finlandia) hanya diuji (saat) SMP tidak ada ujian nasional, hanya sampel saja,” jelasnya.
Sistem kelulusan yang diterapkan oleh Finlandia berdasarkan keputusan sekolah. Maka, siswa tidak perlu mengikuti tes kelulusan berdasarkan lembaga pendidikan.
“Kelulusan ditentukan oleh sekolah. Sumber daya (dan) anggaran disesuaikan dibagikan sesuai dengan kebutuhan lembaga yang ditentukan bersama,” ujar dia.
Selain itu, prakondisi pendidikan sekolah di Finlandia berkualitas didukung oleh anggaran sesuai kebutuhan masing-masing.
“Anggaran di sana meskipun basisnya per kepala siswa, tapi dikembalikan sedemikian rupa menjawab apa kebutuhan sekolah tertentu. Setiap sekolah tentu memiliki kebutuhan yang berbeda,” tutur Satia. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Bappenas Sebut Guru PPPK Banyak Kelirunya, Rekomendasikan Hal Ini |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News