Yunasila merupakan perempuan muda asal Papua yang menjadi pegawai negeri sipil di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri selama 2,5 tahun terakhir. Melalui pengabdian sebagai abdi negara inilah, Yuna memiliki kesempatan lebih besar lagi untuk melihat Papua yang masih membutuhkan banyak pembangunan di berbagai sektor.
“Saya memutuskan untuk mengambil S2 jurusan apa saja yang dapat mengajarkan saya strategi gimana sih melakukan pembangunan di suatu daerah dengan baik dan bersifat sustainable,” ungkap Yuna dikutip dari Instagram @lpdp_ri, Jumat, 12 Juli 2024.
Perempuan kelahiran 1998 itu kemudian memutuskan melanjutkan studi di Master of City Planning, Boston University menggunakan Beasiswa Putra-Putri Papua Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Melalui studinya ini, Ia berharap mendapatkan ilmu yang cukup demi memajukan lagi tanah Papua.
Merantau sejak SMA
Menuntut ilmu di perantauan, daerah yang jauh dari tanah kelahirannya ini bukan pertama kali ia lakukan. Kesadaran atas terbatasnya akses pendidikan di Papua, membuat Yuna sudah merantau ke Kota Malang sejak lulus SMP untuk menempuh studi SMA.Meski diakuinya keputusan sekolah di Jawa bukan hal mudah bagi Yuna remaja. Namun, ia berhasil membuktikan dapat menuntaskan pendidikan jenjang menengahnya dengan baik.
“Perasaan bahwa kita kurang (mampu) bukanlah hal yang kalian rasakan sendiri, kita semua anak-anak dari Papua (ataupun) teman-teman dari daerah Indonesia Timur lainnya juga merasakan hal yang sama,” ungkapnya.
Dukungan keluarga menjadi salah satu motivasi terbesar yang mengantarkannya sukses melalui tahap demi tahap pendidikan. Berkat dukungan keluarga juga, Yuna terus melangkah maju melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
“Saya ingat sekali waktu itu Desember, mereka berbicara kepada saya bahwa nanti kuliahnya coba saja IPDN karena sudah terjamin perkuliahannya dan juga pekerjaannya,” beber Yuna dikutip dari laman resmi LPDP.
Dalam menempuh pendidikannya di IPDN, Yuna juga dapat melaluinya dengan baik. Bahkan, ia terpilih sebagai koordinator putri untuk siswi dari Papua serta dipercaya sebagai Kepala Biro Humas dan Protokol di organisasi mahasiswa Manggala Korps Praja di Manado.
Yuna juga mendapat banyak ilmu dan pengalaman sangat berguna di dunia pekerjaannya sebagai pegawai Kemendagri, terutama pekerjaannya terlibat dengan berbagai regulasi wilayah Papua. Hal tersebut menyakinkan dirinya menekuni sektor pertumbuhan pembangunan.
Dalam mewujudkan keinginannya, Yuna berpendapat belajar dapat mengubah dunia dan hal tersebut menjadi senjata kuat dalam mengubah dunia.
“Kalau kamu berhenti belajar, bagaimana kamu bisa mengubah dunia ataupun mengubah daerahmu atau mengubah keluargamu kalau kamu tidak melewati proses pembelajaran itu,” tutur Yuna. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Fahmi Sirma Pelu, Pemuda dari Desa Hitu Koleksi 53 LoA dari Kampus Top Dunia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News