Fahmi Sirma Pelu. DOK IG @lpdp_ri
Fahmi Sirma Pelu. DOK IG @lpdp_ri

Fahmi Sirma Pelu, Pemuda dari Desa Hitu Koleksi 53 LoA dari Kampus Top Dunia

Medcom • 20 Juni 2024 12:04
Jakarta: Fahmi Sirma Pelu, pemuda asal Desa Hitu, Ambon, Maluku berhasil mengumpulkan 53 Letter of Acceptance (LoA) dari berbagai universitas ternama di dunia. Keberhasilannya ini tidak hanya menunjukkan ketekunan dan kerja keras, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang.
 
Fahmi merupakan lulusan pendidikan S1 Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia juga aktif di Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BPPM) Balairung UGM.
 
Fahmi menyadari menulis esai yang baik adalah kunci untuk diterima di universitas luar negeri. “Mungkin yang paling utama itu adalah mencoba untuk bisa nulis sebetulnya, nulis esai yang baik ya, mencoba untuk belajar nulis esai yang baik,” ungkap Fahmi dikutip dari Instagram @lpdp_ri, Kamis, 20 Juni 2024.

Ia dengan tekun mendaftar ke berbagai kampus luar negeri, satu per satu, hingga menarik minat 53 kampus top global.
 
Fahmi juga menantang dirinya dengan mengambil beberapa jurusan yang fokus studinya cukup jauh dengan studi S1 sebelumnya. Seperti di University of Portsmouth, Fahmi mendapatkan kesempatan di program studi Coastal and Marine Resource Management.
 
Perjalanan Fahmi tidak selalu mulus. Ia ternyata gagal diterima di belasan kampus, termasuk kampus yang menjadi prioritas utamanya, Massachusetts Institute of Technology (MIT).
 
“Salah satunya di top priority-ku adalah MIT di program yang khusus di Departemen Linguistik-nya, Revitalisasi Bahasa Hampir Punah waktu itu. Tapi sayangnya aku gagal karena mungkin cukup ketat dan cukup ketat persaingannya, hanya ada dua tesis yang keluar setiap tahunnya, hanya dua mahasiswa yang diterima setiap tahunnya,” beber dia.
 
Menurutnya, penolakan ini bisa terjadi karena kualifikasinya yang tidak linear dengan kampus tujuan atau mungkin personal statement/esainya yang tidak sejalan dengan jurusan dan fokus riset kampus tersebut. Namun, kegagalan ini dijadikannya sebagai pembelajaran untuk mengetahui kekurangan dan meningkatkan kemampuannya.
 
Setelah mempertimbangkan berbagai tawaran, Fahmi akhirnya memilih untuk melanjutkan studi di Australian National University (ANU) di program Master of Asian and Pacific Studies. Pilihan ini didasarkan pada riset dan publikasi ANU yang terkenal di bidang studi Austronesia, yang menjadi salah satu yang terdepan di dunia.
 
Fahmi berharap kisahnya dapat menginspirasi generasi muda untuk berani bermimpi dan mengejar potensi diri. "Beta yakin kamong juga bisa," ujarnya dengan penuh semangat.
 
Fahmi Sirma Pelu adalah contoh nyata dengan ketekunan, kegigihan, dan kemauan untuk terus belajar, mimpi besar bisa dicapai. Semangat dalam meraih tujuan dan impian ya Sobat Medcom! (Shofiy Nabilah)
 
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap 2 Dibuka, Siapkan Berkasmu

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan