“Dari 1.957 paper yang masuk, terpilih 328 artikel. SC (steering committee) bersama Editor in Cief Jurnal bereputasi internasional terindeks Scopus telah menyeleksi secara ketat dan professional," beber Ketua Sterring Commite AICIS 2024, M. Mukhsin Jamil, dikutip dari laman kemenag.go.id, Kamis, 25 Januari 2024.
AICIS akan berlangsung di UIN Walisongo Semarang pada 1-4 Februari 2024. Dirjen Pendidikan Islam, M. Ali Ramdhani, menyebut meski dilaksanakan pada awal tahun, penyelenggaraan AICIS 2024 mendapat respons luar biasa.
Hal itu terlihat dari masuknya 1.957 paper dari 11 negara. Paper-paper itu berasal dari Afghanistan, Armenia, Mesir, Indonesia, Irak, Malaysia, Maroko, Nigeria, Pakistan, dan Sri Lanka.
"Ini rekor sepanjang penyelenggaraan AICIS,” ungkap Dhani.
Adapun AICIS 2024 mengangkat tema ‘Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues’. Selain itu, ada tujuh sub tema yang akan didiskusikan oleh akademisi kajian keislaman, dalam dan luar negeri.
“Tema AICIS kali ini sangat menarik karena mengangkat tema tentang meredefinisi peran agama dalam krisis kemanusiaan global. Pemikiran dan paparan hasil-hasil penelitian akademisi, baik dari dalam maupun luar negeri diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi peradaban dunia yang lebih baik," kata Dhani.
Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi, mengapresiasi banyaknya paper yang di-submit kepada panitia untuk mengikuti event tahunan Kemenag ini. Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama, Thobib Al Asyhar, yang juga PIC panitia pusat mengungkapkan terdapat tiga kelompok diskusi pembahasan yang akan meramaikan AICIS 2024, yaitu: Invited Panel (80 paper), Open Panel (100), dan Extended Panel (148).
Baca juga: Menutup AICIS 2023, Wamenag Ingatkan Agama Harus Jadi Problem Solver, Bukan Bagian Masalah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News