Sebanyak 77 peserta difabel ikut UTBK-SNBT di UI. DOK UI
Sebanyak 77 peserta difabel ikut UTBK-SNBT di UI. DOK UI

77 Difabel Ikut UTBK-SNBT 2023 di UI, Semangat Chesa Tak Luncur Meski Memiliki Low Vision

Renatha Swasty • 11 Mei 2023 18:02
Jakarta: Sebanyak 77 penyandang disabilitas ikut Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2023 di pusat penyelenggaraan Universitas Indonesia (UI). Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari tahun lalu yang hanya 35 orang.
 
Seleksi UTBK-SNBT 2023 pada penyandang disabilitas berlangsung di Lab 1105 Gedung Lama Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Kampus Depok UI dan sejumlah ruangan lainnya. Salah satu peserta disabilitas yang ikut UTBK-SNBT 2023 di UI ialah siswi SMA 6 Depok, Chesa Chairunissa.
 
Chesa yang mengalami gangguan penglihatan (low vision) sejak lahir tidak putus semangat dan terus melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dia memilih Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya UI.

Chesa memilih jurusan itu lantaran memiliki ketertarikan dan minat dalam mempelajari Bahasa Indonesia.  
 
“Untuk itu, saya memilki harapan yang kuat untuk dapat lulus UTBK 2023 dan bisa menjadi mahasiswa Sastra Indonesia di UI. Dengan begitu, saya jadi lebih memiliki kesempatan untuk dapat mengulik lebih dalam lagi Bahasa Indonesia," ujar Chesa dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 Mei 2023.
 
"Saya yakin bahwa menjadi mahasiswa di UI adalah impian semua orang,” ujar Chesa lagi.
 
Dia berharap melalui pilihannya tersebut dapat mewujudkan impiannya menyebarkan dan mengajarkan ilmu yang telah ia dapat kepada murid sekolah, mahasiswa, maupun masyarakat luas.
 
Chesa bersyukur dapat mengerjakan soal dengan lancar didukung fasilitas kampus yang sangat menunjang. Dia mengungkapkan yang menjadi tantangan selama mengerjakan soal ialah membutuhkan waktu cukup lama untuk mendengarkan dan memahami soal ujian.  
 
Sebelum ujian, berbagai persiapan telah dilakukan Chesa, seperti mengikuti try-out di berbagai aplikasi pembelajaran dan belajar materi serta menjawab soal dari YouTube. Dia juga membeli buku materi dan soal.
 
"Dari hasil latihan menjawab soal tersebut, saya dapat mengukur kemampuan dan mencoba berlatih dan belajar lebih giat lagi terutama pada soal-soal yang jawabannya masih salah,” kata Chesa.
 
Sehari sebelum ujian, ia melakukan survei lokasi agar tidak salah tempat atau tersasar saat hari H ujian. Chesa berangkat ke lokasi ujian pukul 05.15 WIB dengan menggunakan ojek online demi mengejar mimpinya.
 
Setiba di lokasi, petugas keamanan mendampinginya menuju ruang ujian. "Bahkan, saat ujian selesai, saya diantar pulang oleh Bapak security-nya,” cerita Chesa.  
 
Penanggung Jawab Lapangan (PJL) Gedung Lama Fasilkom UI, Maya Retno Ayu Setyautami, mengungkapkan pihaknya menyediakan fasilitas khusus untuk peserta tunanetra. Pihaknya menyediakan aplikasi yang berbeda dari aplikasi yang digunakan peserta umum lainnya, yaitu Non Visual Desktop Access (NVDA).
 
"Aplikasi tersebut merupakan software atau aplikasi pembaca yang memungkinkan tunanetra menggunakan komputer dan mendengarkan soal ujian. Selain itu, mereka juga mendapatkan headset dan reglet yang merupakan alat tulis untuk difabel," papar Maya.
 
Selama ujian, peserta difabel tunanetra ditemani oleh dua pendamping yang siap membantu apabila terdapat kendala atau masalah teknis selama pengerjaan. Selain itu, terdapat juga dua petugas tambahan lainnya yang bersedia mengarahkan dan mendampingi peserta difabel, apabila dua petugas lainnya sedang mendampingi peserta lain.  
 
Mereka juga melakukan pendampingan apabila peserta memiliki kebutuhan untuk keluar ruangan, seperti ke toilet, sakit, dan lain-lain. UI juga telah menyiapkan tenaga ahli di bidang teknologi dan sistem informasi.  
 
Baca juga: Curhat Ica, Soal Matematika di UTBK-SNBT 2023 Paling Sulit

    
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan