Saniyah sempat bangkrut. Namun, dia kembali bangkit setelah mengikuti program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) di LKP Ismia pada 2022.
“Tahun 2021 kebetulan saya sudah mencoba usaha kecil-kecilan, seperti goodie bag dan usaha tersebut sempat naik turun hingga akhirnya gagal dan berhenti cukup lama. Saya hampir putus asa tapi pada saat itu saya langsung mencari informasi tentang kursus wirausaha yang berhubungan dengan fesyen,” beber Saniyah dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Selasa, 15 Agustus 2023.
Selama pendidikan, Saniyah memperhatikan dengan saksama materi yang diberikan oleh instruktur. Setelah lulus, dia juga mendapatkan bantuan modal berupa bahan dan alat.
“Modal yang saya dapatkan bukan cuma modal usaha, tapi modal pengalaman, relasi, dan mental sehingga saya lebih siap dan matang dalam merintis usaha kembali,” ucap Saniyah.
Perlahan tapi pasti, kini Saniyah mulai mengembangkan bisnis fesyen dengan memproduksi berbagai busana, seperti gamis, piyama, mukenah, dan lain sebagainya. Sekali produksi, mencapai ratusan piece.
Produk-produk yang dihasilkan ini kemudian dipasarkan ke berbagai daerah. Omzet yang didapatkan dari bisnis ini cukup tinggi. Dalam sebulan, Saniyah mampu mendapatkan omzet Rp15—35 juta.
“Dari usaha ini saya bisa menghidupi puluhan karyawan yang bekerja dan membangun bersama usaha ini. Saya berharap setitik kisah saya ini bisa menjadi contoh untuk generasi muda agar tidak gampang putus asa. Pesaing itu pasti ada, tapi itu semua bisa diatasi asalkan kita mau berpikir dua sampai tiga kali lebih maju,” ucap Saniyah.
Meskipun sempat gagal, hal tersebut tidak membuat Saniyah kehilangan akal. Saniyah tetap berusaha konsisten mengembangkan minat dan usahanya sehingga bisa berbuah manis seperti sekarang.
LKP Ismia
LKP Ismia merupakan salah satu LKP yang bergerak di bidang tata busana sejak 1997. Kepala LKP, Ismia, mengungkapkan pada awal berdirinya, LKP ini hanya memiliki satu peserta didik dan satu mesin jahit.Seiring berkembangnya waktu, LKP Ismia mulai menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder, seperti Pemerintah Daerah Karanganyar dan garmen-garmen se-Solo Raya yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
“Kami dapat kepercayaan dari mitra sehingga murid LKP Ismia ini dari waktu ke waktu semakin bertambah, kalau kita lihat pas awal berdiri itu hanya ada satu murid sekarang sudah ratusan,” ucap Ismia.
LKP Ismia menerapkan pendidikan berkesinambungan. Pascalulus dari LKP Ismia, murid tidak dilepas begitu saja. Mereka terus mendapatkan pendampingan dari pihak LKP. Hal ini yang kemudian membuat lulusan-lulusan LKP banyak yang berhasil dalam merintis usaha, salah satunya Saniyah.
Ismia mengaku pihaknya juga selalu menekankan kepada anak-anak didik apabila ada kesulitan untuk datang kembali. Dia siap mencarikan solusi bersama.
Pihaknya juga menanamkan pola pikir yang luas selalu. Seperti, untuk menjadi wirausaha sukses harus mau maju.
"Selain itu, yang namanya pesaing pasti ada tetapi kami juga selalu memberikan dorongan dan tips supaya produk kita tidak kalah misalnya dengan memberikan ciri khas. Ciri khas ini penting untuk menjadi pembeda antara produk yang satu dengan lainnya,” ucap Ismia.
Baca juga: Jalan Sukses Nanda, Berkarier di Slovakia Berkat Kursus Terapis Spa Bali |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News