Perempuan asal Bali itu mengaku sempat kehilangan arah dalam menentukan mimpinya sebelum menentukan pilihannya untuk menjadi terapis. Ia juga tak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sehingga membuatnya lama menganggur.
Ada suatu momentum yang mengantarkannya untuk bergabung di program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ashter, Jembrana, Bali. Sejak saat itu, jalan hidupnya pun berubah.
Setelah melewati masa pelatihan, Nanda melaksanakan uji kompetensi dengan hasil yang memuaskan. Selanjutnya dia mendapat kesempatan magang di industri yang bermitra dengan LKP Ashter, yakni Harmony Beauty Salon and Spa.
Masa magang telah usai, ia habiskan selama beberapa bulan. Nanda kemudian melanjutkan kariernya dengan bekerja di salah satu spa favorit di Legian, Kuta sambil menunggu jadwal keberangkatannya ke Eropa.
Pada Februari 2023, dia menandatangani kontrak kerja di Kota Dunajska Streda, Slovakia. Di sana ia mempraktikkan bekal ilmu yang telah dipelajari selama belajar di kursus spa di LKP Ashter.
Bagi Nanda, tempat baru yang jauh dari kampung halaman tak membuatnya susah beradaptasi, karena dirinya sudah membekali kemampuan bahasa Inggris sebelumnya. Setibanya di sana, dia hanya tinggal menyambung belajar bahasa Slovakia.
Balinese massage merupakan jenis terapi favorit di kota ia bekerja. Alasan utama terapi itu dipilih adalah efek relaksasi yang dihasilkan.
Di sisi lain, pekerja di Slovakia banyak membutuhkan waktu istirahat. Oleh karena itu, bisnis spa di negara itu mengalami perkembangan yang sangat pesat.
“Lewat program PKK ini lah saya jadi tahu keahlian saya di mana. Ternyata menjadi terapis justru membuat saya bisa mempunyai karier,” tutur Nanda. (Abdurrahman Addakhil)
Baca juga: Kisah Suwardi Jadi Mekanik Profesional di Timor Leste Berkat Kursus Otomotif |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News