Menteri PPN, Suharso Monoarfa di UGM. Foto: UGM
Menteri PPN, Suharso Monoarfa di UGM. Foto: UGM

Menteri PPN Sebut Indonesia Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Citra Larasati • 28 September 2023 21:26
Jakarta:  Keberadaan pendidikan vokasi menjadi instrumen penting di tengah kebutuhan sumber daya manusia di Tanah Air.  Kini Indonesia masih kekurangan tenaga kerja terampil dan ahli di bidangnya.
 
“Kita kekurangan tenaga kerja terampil,” ungkap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Suharso Monoarfa, saat kunjungan kerja ke Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM), dikutip dari laman UGM, Kamis, 28 September 2023.
 
Kekurangan tenaga ahli dan terampil ini menurut Suharso menyebabkan kontribusi industri manufaktur pada Produk Domestik Bruto (PDB) masih di bawah angka 20 persen. “Kontribusi industri manufaktur pada PDB kurang dari 20 persen,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya sangat mendukung upaya dari pihak kampus melakukan pengembangan pendidikan vokasi.  Pasalnya, pendidikan vokasi menitikberatkan pada penguasaan ilmu pengetahuan secara teoretis saja, namun juga terampil dalam menerapkannya di lapangan.
 
“Kemampuan itu ada pada peserta didik karena dia dengan mudah berkecimpung dalam praktik di masyarakat,” tuturnya
 
Untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, kata Suharso, diperlukan kualitas SDM yang berkualitas dan terampil dalam bidangnya. Ia pun sepakat terkait rencana SV UGM yang akan membuka prodi manajemen risiko infrastruktur publik sebagai salah prodi baru.
 
“Kami nantinya punya inisiasi dan dukungan agar industri besar kelas dunia yang punya pengalaman dalam vokasi dan advance untuk memperkuat pendidikan sekolah vokasi ini,” jelasnya.
 
Suharso menyampaikan, dari hasil kunjungan kerjanya ke SV UGM, ia menilai pendidikan vokasional di kampus UGM sudah maju dan berkembang pesat. Perkembangan pendidikan vokasi di UGM ini menurutnya bisa menjadi rujukan bagi pendidikan vokasi di kampus lain.
 
“Sekolah Vokasi UGM perkembangannya cepat sekali, luar biasa dan Bappenas mengikuti sekolah vokasi ini dan menjadi salah satu contoh sekolah vokasi yang bisa diikuti oleh universitas lain di Tanah Air,” katanya.
 
Rektor UGM, Ova Emilia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan Menteri PPN Suharso Monoarfa ke Sekolah Vokasi UGM.  Menurut Ova, ini semakin menambah semangat dan dukungan pada pengelola untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
 
“Semoga ini makin menambah aura dan semangat pada sekolah vokasi. Karya yang dihasilkan sekolah vokasi bisa menjadi cerminan dan keseriusan dari teman-teman pengelola sekolah vokasi,” katanya.
 
Sementara Dekan Sekolah Vokasi UGM, Agus Maryono mengatakan, pengembangan pendidikan vokasional yang dilakukan oleh SV UGM dalam rangka ikut mendukung Indonesia Emas 2045. “Kita ingin menyokong pendidikan vokasi sebagai pusat pengembangan vokasional di Indonesia,” paparnya.
 
Agus Maryono menyebutkan hingga saat ini SV UGM memiliki 22 prodi Sarjana Terapan dengan 6.204 mahasiswa dan  342 tenaga pendidik. Sedangkan untuk rata-rata masa tunggu lulusan untuk mendapat pekerjaan sekitar 4 bulan.
 
“Masa tunggu untuk mendapat pekerjaan sekitar 4 bulan,” pungkasnya.
 
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
 
Baca juga:  Politeknik di Kaltim Siapkan Inovasi hingga Lulusan Siap Kerja untuk IKN

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan