Candi Muaro Jambi. ANT/Andik Wahyu
Candi Muaro Jambi. ANT/Andik Wahyu

Jalan Panjang Revitalisasi KCBN Candi Muaro Jambi: Butuh Puluhan Tahun untuk Memulai

Renatha Swasty • 16 Maret 2023 16:07
Jambi: Pemerintah Indonesia sejak 2021 mendorong revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi. Kawasan ini membentang sepanjang 7,5 kilometer dari barat ke timur tepian Sungai Batanghari.
 
Revitalisasi didorong bukan cuma untuk memajukan pariwisata tapi lantaran Muara Jambi diyakini sebagai tempat menimba ilmu yang terkenal di dunia. Khususnya, mereka yang ingin mempelajari agama Buddha pada Abad ke-7 sampai ke-12.
 
"Bukan semata-mata kita membangun pariwisata, tidak. Tetapi ini akan menjadi pengingat kita bahwa kita pernah besar, jadi bangsa besar, dan melahirkan peradaban," kata Kepala Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, Agus Widiatmoko, saat berbincang di KCBN Muara Jambi, Jambi, Kamis, 16 Maret 2023.

Agus mengungkapkan pemugaran Candi Muaro Jambi butuh waktu lama untuk memulai kembali. Dulu, pada 1978-1979 dilakukan pemugaran Candi Gumpung Tinggi sekitar 5 hektare (HA). Lalu, pada 1980-1982 dilakukan pemugaran lagi hingga mampu membebaskan lahan 30 hektare (HA).
 
Setelah itu, KCBN Candi Muaro Jambi dibiarkan. Hingga pada akhirnya, Agus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan berbincang soal peran besar Candi Muaro Jambi di masa lalu sebagai tempat menimba ilmu. Jokowi lantas mendorong Candi Muaro Jambi direvitalisasi.
 
"Nah, ini lah Pak Jokowi cukup respect dan April 2021 memberi amanah kepada kita bagaimana ini direvitalisasi," beber Agus.
 
Agus membeberkan demi merevitaliasasi KCBN Candi Muaro Jambi pihaknya mesti membebaskan lahan. Dalam waktu tujuh bulan, 100 HA lahan dibebaskan, hingga kini 130-an HA lahan sudah dibebaskan.  
 
Jalan Panjang Revitalisasi KCBN Candi Muaro Jambi: Butuh Puluhan Tahun untuk Memulai
Candi Kedaton di KCBN Candi Muaro Jambi. Medcom.id/Renatha Swasty
 
Dia bersyukur pembebasan lahan tanpa masalah dan warga mendorong pembebasan lahan tersebut. Pihaknya telah selesai merevitalisasi Candi Kedaton, Candi Gedong, serta Candi Gumpung I dan II. Sementara itu, Candi Kota Mahligai dan Candi Parit Duku masih dalam tahap ekskavasi atau penggalian.
 
Arkeolog itu mengungkapkan revitalisasi bukan untuk membuat candi seperti bangunan modern. Revitalisasi untuk memperlihatkan kembali bangunan di masa lalu.
 
Pihaknya juga tetap mempertahankan pohon-pohon di sekitar candi yang direvitaliasasi. Agus menyebut upaya pembebasan lahan juga bukan sekadar menyelamatkan cagar budaya tetapi juga keanekaragaman hayati.
 
"Rencana ke depan bangunan candi yang sudah kita bebaskan kita tata konsep penataan bukan membangun modern tetapi mengharmonsasikan ekosistem cagar budaya dan alam," beber dia.
 
KCBN Candi Muaro Jambi memiliki luas 3.981 HA. Terdapat 11 candi utama, namun diperkirakan masih terdapat 82 reruntuhan yang tertimbun dalam gundukan-gundukan.
 
Baca juga: Presiden: Jejak Peradaban di Muaro Jambi Harus Dilestarikan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan