"Intinya, kelas IX SMP sedang kami 'push', Pak Kepala Sekolah, guru, betul-betul bisa 'mapping', 'tracing', agar jangan sampai ada anak sekolah yang tidak terlayani pendidikannya," kata Kepala Dindikbud Kabupaten Cilacap Budi Santosa saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Selasa, 9 Maret 2021.
Ia mengatakan berdasarkan pengamatan Dindikbud Kabupaten Cilacap, efektivitas pembelajaran untuk siswa SD/SMP semakin mengkhawatirkan. "Mungkin di bawah 40 persen, 30 persen, angkanya itu," ujarnya.
Dia mengharapkan dukungan dari guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) untuk bisa duduk bersama di bawah koordinasi kepala sekolah selaku manajer, serta pengawas. Koordinasi dalam rangka menyiapkan semua piranti untuk bisa menghadapi ujian sekolah sebagai pengganti ujian nasional dan melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Baca: Percepat Persiapan Kuliah Tatap Muka, Warga Kampus Bakal Divaksin
Menurut dia, hal itu juga sebagai upaya untuk mengantarkan anak-anak ke pintu gerbang pendidikan selanjutnya. "Jangan sampai ada yang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan satu orang pun," ungkapnya.
Terkait dengan persyaratan pembelajaran tatap muka, pihaknya sedang mendata tenaga pendidik atau guru yang akan menerima vaksinasi covid-19. Ia mengharapkan dengan adanya vaksinasi tersebut bisa menambah mantap, masyarakat semakin percaya, dan Dindikbud punya energi untuk bersama-sama melayani pembelajaran tatap muka.
"Untuk apa? Untuk memotong ketidakefektifan dari full daring yang seperti sekarang ini, loss learning yang luar biasa kita takutkan," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan data awal, jumlah tenaga pendidik atau guru di Kabupaten Cilacap yang akan mendapatkan vaksin covid-19 sebanyak 12.000 orang. Namun dalam perkembangannya, kata dia, diturunkan menjadi 7.000 orang dan informasi terbaru akan diutamakan kepada guru yang berusia di atas 50 tahun.
"Angka pastinya, kami masih menunggu kabar dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. Mudah-mudahan tidak 50 tahun ke atas, mudah-mudahan semuanya, karena kami juga selalu koordinasi terkait dengan kuota vaksin itu sendiri," jelasnya.
Baca: Disdik Kota Bandung Targetkan Pembelajaran Tatap Muka Digelar Juni
Ia mengatakan, sekolah yang disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka berdasarkan pendataan awal sebanyak 157 sekolah yang dijadikan percontohan. Jumlah ini terdiri atas jenjang SD maupun SMP.
Menurut dia, jumlah dan satuan pendidikan yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka tersebut masih dapat berkembang dengan melihat kondisi di lapangan.
"Mudah-mudahan sebelum bulan Juli, kita sudah bisa mempersiapkan semuanya termasuk vaksin, kita cek dulu kondisi sarana-prasarana di lapangan, dan kondisi angka positif covid-19 di setiap kecamatan," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News