"Ditemukan data itu sebelum mulai pembelajaran tatap muka," kata Kepala Disdikbud Kalbar Sugeng Hariyadi dalam acara Selamat Pagi Indonesia yang tayang di Metro TV, Kamis, 20 Agustus 2020.
Sugeng mengatakan, temuan guru dan siswa positif covid-19 itu berdasarkan hasil tes covid-19 pada lima daerah di Kalbar, yakni Kota Pontianak, Kabupaten Sambas, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Landak. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar memang menerapkan tes covid-19 terhadap guru dan murid di lima daerah itu sebelum pembukaan sekolah.
"Tes ini dilakukan sebelum tatap muka, kita diperintahkan untuk melaksanakan (tes) swab bagi guru dan rapid (test) bagi siswa," ujarnya.
Baca: Pemantauan KPAI: Mayoritas Sekolah Longgar Jalankan Protokol Kesehatan
Setelah ada temuan itu, kata dia, Gubernur Kalbar Sutarmidji memutuskan menunda pembukaan sekolah. Kebijakan ini diambil sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19 di sekolah. Izin belajar tatap muka baru diberikan jika hasil tes covid-19 terhadap guru dan murid dinyatakan tak ada yang terindikasi atau terinfeksi korona.
Sugeng memastikan, kewajiban melakukan tes swab untuk guru dan rapid test terhadap murid menjadi salah satu protokol kesehatan pembukaan sekolah. Secara umum, kata dia, sejumlah sekolah di Kalbar sudah siap membuka belajar tatap muka
Tingkat SMA/SMK misalnya, kata dia, 85 persen sekolah menyatakan siap dengan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan, seperti alat cek suhu tubuh, tempat cuci tangan, atau jaga jarak. "Semua fasilitas itu semua sudah disiapkan. Untuk di SMK relatif lebih siap. Hanya satu SMK karena ada banjir rob perlu bersih-bersih dulu," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id