Ilustrasi: Medcom
Ilustrasi: Medcom

Asafi Dorong Filsafat Islam Masuk Kurikulum Sekolah

Citra Larasati • 20 September 2024 13:44
Jakarta:  Program Studi (Prodi) Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) masih minim peminat di perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia. Untuk itu, Asafi mendorong mata pelajaran Filsafat perlu menjadi mata pelajaran dan masuk kurikulum di tingkat sekolah menengah.
 
Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam (Asafi), Kholid Al Walid dalam Simposium Nasional Prodi AFI se-Indonesia di Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 19 September 2024. "Prodi ini masih kurang peminat kecuali pada beberapa kampus seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan UIN Sunan Kalijaga Jogja," kata Kholid dalam Simposium Tahunan yang dihadiri 75 ketua dan sekretaris Prodi AFI se-Indonesia, dalam siaran persnya, Jumat, 20 September 2024.
 
Menurut Kholid, perlu sebuah strategi khusus untuk menangani hal ini. Adapun masalah internal selanjutnya ialah peluang kerja yang sering dirasakan oleh alumni Prodi AFI.

Terkait masalah ini, lanjut Kholid, mata pelajaran Filsafat perlu menjadi mata pelajaran dan masuk kurikulum di tingkat sekolah menengah. Dengan demikian, siswa mengetahui arti penting filsafat dan meningkatkan kesadaran dan minat akan prodi tersebut.
 
"Juga sekaligus memberi peluang kepada alumni AFI untuk dapat mengajar di sekolah menengah," kata dia.
 
Selain tantangan internal, Prodi AFI juga menghadapi tantangan eksternal, yaitu bangsa Indonesia yang mulai terjebak pada pola politik pragmatis dan politik praktis.  Kholid menyebut isu yang banyak menjadi pembicaraan masyarakat kini bukan hal-hal substantif, melainkan untuk proses politik praktis.
 
Padahal, negara memiliki masalah substansial bangsa yang belum terselesaikan.  "Misalnya membangun nilai moderasi, penanaman nilai-nilai Pancasila dan pendidikan, dan sebagainya," kata dia.
 
Simposium ini berlangsung pada 18-20 September membahas internasionalisasi Prodi AFI mengingat saat ini seluruh prodi dituntut berkembangkan dan terhubung dengan kampus-kampus internasional dalam rumpun keilmuan yang sama.
 
Acara dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Bandung, Dadan Rusmana. Dalam sambutannya, Dadan mengapresiasi pertemuan ini karena dihadiri para pemikir dari seluruh kampus Islam negeri dan swasta.
 
"Saat ini para pemikir ke-Islaman dituntut kiprahnya agar dapat memberikan tawaran pemikiran yang mendalam dan substansial bagi negeri ini," ujar Dadan.
 
"Demikian juga para pemikir muslim Indonesia mampu memberikan tawaran pemikiran Islam Indonesia yang moderat ke dunia Internasional sebagai Upaya menciptakan perdamaian dunia," pungkasnya.
Baca juga:  Angka Harapan Lama Sekolah Anak Usia 7 Tahun di Indonesia Naik
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan