Tren ini semakin relevan di tengah situasi ekonomi yang menuntut masyarakat lebih bijak dalam mengelola pengeluaran. Yuk kita mengenal lebih dalam soal tren 'No Buy 2025 Challenge'.
Apa itu No Buy Challenge?
No Buy Challenge adalah gerakan yang mengajak individu untuk tidak membeli barang non-esensial dalam periode tertentu. Tujuan utamanya mengurangi konsumsi berlebihan, menghemat uang, dan memprioritaskan kebutuhan dibandingkan dengan keinginan.Dalam konteks No Buy 2025 Challenge, tantangan ini semakin relevan karena kenaikan tarif PPN yang mendorong masyarakat lebih berhati-hati dalam pengeluaran.
Gerakan ini menekankan pengurangan pembelian impulsif, menghargai barang yang sudah dimiliki, dan mengelola keuangan dengan bijaksana.
Selain itu, No Buy Challenge juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi limbah dan jejak karbon, serta mempromosikan gaya hidup lebih berkelanjutan.
Baca juga: Kenaikan PPN 12% di Sektor Pendidikan, Keluarga Makin Malas Kuliahkan Anak |
Aturan dasar No Buy Challenge
Meski bersifat fleksibel, ada beberapa aturan umum yang biasanya diterapkan dalam No Buy Challenge, sebagaimana dikutip dari laman jurnas.com, yaitu:- Hanya membeli kebutuhan esensial: Seperti bahan makanan, tagihan rumah tangga, dan kebutuhan kesehatan
- Tidak membeli barang baru: Kecuali barang tersebut benar-benar mendesak dan tidak bisa ditunda
- Menghindari godaan konsumsi: Ini termasuk menghindari window shopping, menahan diri dari godaan diskon besar, atau bahkan memblokir notifikasi belanja online.
- Menentukan periode waktu: Tantangan ini dapat dilakukan selama satu bulan, setahun, atau sesuai dengan preferensi pribadi masing-masing peserta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News