"Batch pertama ini 600 akan kita kirim," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam 2025 International Symposium on ECED di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2025.
Bantuan dokter tambahan ini mempertimbangkan kebutuhan tenaga kesehatan yang besar di sejumlah wilayah, baik itu di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
"Karena kan dokter-dokter di Aceh dan para dokter Aceh juga capek juga kan, dan rumahnya ada yang hilang segala macam. Jadi kita perlu isi dulu dengan dokter-dokter dari luar," ujar dia.
Budi menjelaskan pengiriman dokter dari luar daerah bencana ini menggunakan skema khusus, yaitu pergantian pengiriman dokter. "Jadi, kita putar setiap dua minggu, kita butuh sekitar 600 sampai 800 (dokter) per dua minggu. Jadi akan kita putar," tutur dia.
Ia meyakini skema pergantian dokter per dua minggu akan efektif. Mengingat, beratnya kerja dokter di daerah bencana.
"Kita sudah ngitung mungkin butuh, mereka kan ada waktunya juga, kalau terlalu lama kan enggak tahan kan," sebut dia.
Budi memaparkan saat ini masih dilakukan pemetaan untuk pengiriman dokter karena banyaknya wilayah yang harus disasar. Dia tidak ingin pengiriman dokter tidak terukur pada wilayah tertentu sehingga di satu wilayah bisa terjadi penumpukan dokter.
"Sebenarnya itu banyak yang pengin membantu ke Aceh. Cuma kita kan belum atur dengan rapi. Jadi ada satu peta misalnya Tamiang yang lagi ramai, semua dokter datang ke sana, ya penuh. Sebenarnya kebutuhannya enggak sebanyak itu," tutur dia.
Budi menegaskan penyebaran dokter harus bisa merata dan sesuai kebutuhan. Misalnya, saat ini sangat dibutuhkan di Kabupaten Bener Meriah.
"Ada daerah-daerah lain seperti Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah yang masih terisolasi, itu sebenarnya butuh dokter juga. Sekarang kita sudah atur, kita sudah petakan, butuhannya berapa banyak," sebut dia.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto meminta Menkes Budi Gunadi Sadikin mengirimkan dokter magang dan dokter koas ke lokasi bencana Sumatra. Menurutnya, hal itu dapat membantu korban bencana.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam Rapat Koordinasi dengan sejumlah menteri di Aceh pada Minggu, 7 Desember 2025. Saat rapat itu terdapat pembicaraan terkait pengiriman dokter antara Prabowo dengan Budi.
"Kalau koas boleh enggak diterjunkan? Sudah boleh?" tanya Prabowo dalam rapat tersebut.
Budi saat itu mengatakan dokter berstatus magang boleh saja membantu. Tapi dokter magang membutuhkan dokter pendamping.
"Dokter yang internship Pak, tapi harus ada dokter pendamping. Saya sebenarnya kalau diizinkan saya pinjem 300 dokter kita deploy tiga bulan ke puskesmas-puskesmas," ujar Budi.
Prabowo lalu meminta Budi mengecek jumlah dokter magang di perguruan tinggi. Dia merasa perguruan tinggi dapat membantu.
"Sekarang dicek ya Pak, internship kita sudah berapa yang bisa. 74? Bisa juga kan? Ya kalau koasnya, saya kira bisa itu perguruan tinggi dikerahkan juga intern-nya, internship," ujar Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News