Mahasiwa Unhas dan para pemateri dari Wageningen University and Research (WUR)-Netherland. Foto: ANT.Unhas
Mahasiwa Unhas dan para pemateri dari Wageningen University and Research (WUR)-Netherland. Foto: ANT.Unhas

Peneliti WUR Netherland Akui Kualitas Bibit Rumput Laut Takalar

Antara • 03 Mei 2023 21:22
Makassar:  Peneliti dari Wageningen University and Research (WUR)-Netherland Dr Han Soethoundt mengakui kualitas bibit rumput laut di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.  Hal tersebut disampaikan Han dalam kuliah umumnya di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas).
 
Ia mengatakan, telah banyak melaksanakan penelitian dan berinteraksi dengan para petani rumput laut di Sulawesi seperti Takalar, Pinrang, dan Gorontalo.  
Dalam presentasi berjudul "Can We Organize, Socially and From an Economic Point of View, Better Seed for Seaweed Farmers in South Sulawesi," ia menjelaskan petani rumput laut di Indonesia pada umumnya tidak terlalu memperhatikan kualitas bibit yang digunakan.
 
Sebaliknya yang lebih diutamakan adalah bagaimana bisa memproduksi yang banyak, padahal sebenarnya petani harusnya mengejar kualitas karaginan dari rumput laut.  Ia mengatakan di beberapa lokasi di Sulawesi seperti di Takalar, sekitar Pulau Lantampeo, memiliki kualitas bibit yang bagus, khususnya jenis Kappaphycus Alvarezii.

Sementara itu pemateri lain dari institusi yang sama, Prof Peter GM van Der Heidjen mengatakan, selama ini pihaknya telah banyak bekerja sebagai konsultan budi daya rumput laut di Filipina dan Indonesia.  Khususnya dalam penyuluhan dan pengembangan kapasitas bagi petani rumput laut melalui sekolah lapangan.
 
Peter lebih banyak menjelaskan tentang pengembangan kapasitas petani budi daya melalui pemberian alternatif-alternatif metode yang relatif baru dengan target meningkatkan produksi  meningkatkan kesejahteraan petani.
 
Sementara itu Dekan FIKP, Unhas, Safruddin dalam sambutannya mengemukakan Indonesia sebagai negara penghasil rumput laut terbesar kedua dengan kontribusi 38 persen bagi pasar dunia, setelah China.  Hal ini, lanjut dia, menjadi tantangan bagi kegiatan pengembangan penelitian dan industri dengan melibatkan banyak akademisi, terutama dari Unhas.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Baca juga:  'Madsaz', Aplikasi Karya Dosen IPB Ini Bisa Menerjemahkan 5 Jenis Tangisan Bayi Lho!

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan