Aplikasi Madsaz dikembangkan oleh dosen Sekolah Vokasi IPB (Institut Pertanian Bogor), Medhanita Dewi Renanti. Medhanita merupakan dosen Manajemen Informatika Sekolah Vokasi IPB.
Menurutnya, saat ini aplikasi Madsaz sudah diunduh oleh lebih dari 180 ribu orang. Hebatnya pengunduhnya tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari 109 negara di dunia.
Rata-rata mereka ada orang tua muda yang baru memiliki anak. “Manfaat dari aplikasi ini alhamdulillah sudah banyak membantu ibu-ibu, utamanya yang baru punya anak untuk menerjemahkan tangisan bayinya,” kata Medhanita dilansir dari laman Ditjen Vokasi, Senin, 1 Mei 2023.
Aplikasi ini ternyata juga membantu orang tua untuk lebih percaya diri dalam menangani sendiri buah hati mereka. Pasalnya, tingkat akurasi dari aplikasi ini cukup tinggi yakni 94 persen.
Dengan demikian, orang tua dapat mengambil keputusan yang tepat untuk merespons tangisan bayi mereka. Masih menurut Medhanita, aplikasi yang sempat menjadi trending topic di awal kemunculannya ini efektif digunakan pada bayi usia 0 hingga tiga (3) bulan.
Pada bayi di atas usia tersebut, aplikasi ini tetap masih bisa digunakan, hanya saja tingkat akurasinya tidak setinggi pada bayi usia 0 hingga tiga bulan. Terkait aplikasi penerjemah tangis bayi tersebut, menurut Medhanita, ide awalnya pertama kali pada 2011 lalu.
Saat itu ia tengah mengandung dan sedang mengikuti seminar tentang tumbuh kembang anak. “Saya dapat informasi bahwa bayi itu memiliki bahasa yang dapat dimaknai atau diartikan oleh orang dewasa dan saat itu memang belum ada software yang berbasis Android untuk menerjemahkan tangisan bayi,” kata Medhanita.
Dari sanalah ide untuk membuat aplikasi muncul. Awalnya ia mengembangkan dalam bentuk desktop sekitar tahun 2013. Setelah diluncurkan di tahun yang sama, Medhanita kembali mengembangkan aplikasi tersebut.
Pada tahun 2015, Medhanita kembali mengembangkan dalam bentuk Android. Akan tetapi, pengembangan dalam bentuk Android tersebut belum langsung diluncurkan karena masih memiliki sejumlah kekurangan.
Tiga tahun berselang setelah melakukan penyempurnaan, akhirnya Medhanita meluncurkan aplikasi tangisan bayi berbasis Android tersebut. Saat ini aplikasi ini dapat diunduh melalui Playstore.
“Aplikasi ini tersedia dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Aplikasi ini juga bersifat universal bisa digunakan oleh semua bayi,” kata Medhanita.
5 Jenis Tangisan
Aplikasi ini dapat mendeteksi lima jenis tangisan bayi, seperti tangisan karena lapar, mengantuk, bersendawa, kembung atau ada gas, dan saat bayi merasa tidak nyaman. Cara kerja aplikasi ini juga cukup mudah, yaitu hanya cukup dengan merekam suara tangisan bayi dan dalam waktu sekitar beberapa menit, tangisan tersebut akan diterjemahkan untuk kemudian dijadikan sebagai rujukan keputusan tindakan yang diambil oleh orang tua bagi bayinya.“Misalnya ternyata nangisnya karena tidak nyaman, mungkin bisa dicek apakah pokoknya sudah basah misalnya,” kata Medhanita.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca juga: Mengenal Alat Dukung Bedah Saraf Otak Bikinan ITS yang Sempat Mejeng di Hannover Messe 2023 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News