Kepala Perpustakaan Nasional (Puspresnas) Syarif Bando. DOK YouTube Komisi X DPR RI
Kepala Perpustakaan Nasional (Puspresnas) Syarif Bando. DOK YouTube Komisi X DPR RI

Sulitnya Akses Bacaan Jadi Titik Terlemah Meningkatkan Literasi di Indonesia

Ilham Pratama Putra • 16 Februari 2023 12:25
Jakarta: Peningkatan literasi masyarakat Indonesia mesti didukung sejumlah hal. Sayangnya, salah satu faktor peningkatan literasi yakni akses bacaaan justru menjadi titik terlemah.
 
"Akses bacaan yang terjangkau, akurat, terkini, dan terlengkap ini menjadi titik paling lemah bagi Indonesia," kata Kepala Perpustakaan Nasional (Puspresnas) Syarif Bando dalam Rapat Komisi X DPR RI dikutip Kamis, 16 Februari 2023.
 
Syarif menyebut sulitnya akses itu membuat anak-anak tidak bisa meraih bahan bacaan. Hal itu membuat kemampuan membaca sangat minim.

Dia mengungkapkan dalam Indeks Literasi Masyarakat (ILM) 2022 tingkat pemahaman anak dalam membaca sangat rendah. Survei menunjukkan tingkat pemahaman anak hanya 15 persen dari naskah yang ditawarkan.
 
"Hanya 15 persen yang mampu dimengerti dari naskah yang ditawarkan dalam 25 halaman ini," beber dia.
 
Syarif menyebut ada lima hal tingkatan literasi yang dibagi menjadi kedalaman dan kemampuan dasar. Pertama, kemampuan baca, tulis, hitung, dan pembentukan karakter.
 
Kedua, memiliki akses bahan bacaan terjangkau, akurat, terkini, terlengkap, dan tepercaya. Selanjutnya, memahami hal-hal yang tersirat dan tersurat.
 
Keempat, mampu berinovasi dalam kreativitas. Hal ini sebagai antisipasi terhadap perkembangan teknologi informasi.
 
"Kelima memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan barang atau jasa yang dapat digunakan dalam kompetensi global," tutur dia.
 
Baca juga: Kepala Sekolah SD dan SMP Dinilai Tak Punya Kompetensi Kelola Perpustakaan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan