"Roadmap pendidikan ke depan harus memasukan Kementerian Pendidikan atau negara memiliki server sendiri," kata Dede dalam diskusi daring Universitas Syiah Kuala bertajuk Quo Vadis Pendidikan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19, Kamis, 14 Mei 2020.
Dede menuturkan Indonesia tidak boleh bergantung dengan server asing. Sebab, server dan aplikasi asing rawan dengan isu keamanan data pribadi.
"Maka sangat minim terjadi penjualan data, ada penjualan data aplikasi tertentu ternyata investasi dari luar negeri," ujar Dede.
Baca: Legislator Minta Sisihkan Anggaran untuk Infrastruktur Belajar Daring
Terkait pembelajaran daring, Dede juga meminta Kemendikbud meningkatkan kualitas platform rumah belajar yang sudah ada.
"Kami minta Kemendikbud memiliki aplikasi-aplikasi belajar. Memang sudah ada tapi belum begitu populer, harus disosialisasikan kembali," ujarnya.
Dede meyakini dengan cara itu kemandirian pendidikan di Indonesia bisa terwujud. "Kita masih menggunakan aplikasi luar itu menandakan tidak ada kemandirian untuk melakukan fungsi pendidikan yang urgen," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News