Ilustrasi MBG. Foto: IG @disdikdki
Ilustrasi MBG. Foto: IG @disdikdki

Kasus Siswa Keracunan Meningkat, JPPI Minta Program MBG Disetop Sementara

Renatha Swasty • 18 September 2025 18:04
Jakarta: Korban keracunan setelah mengonsumsi hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) mengalami peningkatan dalam pekan ini. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyerukan agar program MBG dihentikan sementara
 
"JPPI menyerukan agar Presiden RI segera menghentikan sementara program MBG. Melakukan evaluasi total sistem tata kelola MBG yang dikendalikan BGN. Mengutamakan keselamatan anak di atas ambisi politik dan target program," kata Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, melalui keterangan tertulis, Kamis, 18 September 2025. 
 
Ubadi meminta Presiden Prabowo Subianto dan Badan Gizi Nasional (BGN) tidak lagi menutup mata terhadap tragedi berulang program MBG. Dia menyebut ribuan anak menjadi korban keracunan, sementara pemerintah tetap memaksakan program berjalan tanpa evaluasi menyeluruh dan terkesan sangat tidak serius. 

Sejak MBG diluncurkan, korban keracunan terus bertambah. Pemantauan JPPI, hingga September 2025, sebanyak 5.360 anak mengalami keracunan akibat program MBG dengan ancaman kematian yang nyata. 
 
Jumlah ini bisa dipastikan lebih besar, sebab banyak sekolah dan pemerintah daerah memilih menutupi kasus. Ubaid mengatakan fakta ini menunjukkan program MBG sudah gagal melindungi anak, bahkan berubah menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi bangsa.
 
Baca juga: Anggaran Pendidikan Naik Jadi Rp757,8 Triliun, Hampir Separuh untuk MBG 

JPPI menegaskan Presiden dan BGN tidak bisa lagi hanya mengandalkan jargon zero incident, sementara insiden keracunan terjadi di berbagai daerah. Apabila kejadian semacam ini hanya sekali, mungkin bisa disebut kesalahan teknis. 
 
Tetapi, bila ribuan anak menjadi korban di banyak tempat, ini jelas kesalahan sistemik dan bukti kegagalan tata kelola yang dikoordinasikan BGN. Ubaid tidak tega melihat anak-anak yang harus dibawa ke rumah sakit, berjuang dengan selang infus di tangan mungil mereka, bahkan ada yang nyawanya hampir melayang. 
 
"Presiden dan BGN jangan sekali-kali bermain-main dengan nyawa anak-anak bangsa. Kalau program ini benar-benar berpihak pada anak, hentikan sekarang juga sebelum lebih banyak korban berjatuhan,” tegas Ubaid.
 
JPPI menyebut tragedi MBG sebagai darurat kemanusiaan nasional. Alih-alih menghadirkan gizi untuk mencerdaskan dan menyehatkan siswa, MBG justru menjerumuskan mereka dalam sakit, penderitaan, dan ancaman kehilangan nyawa.
 
“Presiden harus bertanggung jawab. Jangan jadikan anak-anak sekolah sebagai kelinci percobaan dari kebijakan yang dipaksakan tanpa kesiapan. Kalau Presiden serius dengan janji melindungi generasi emas, maka hentikan MBG sekarang juga dan lakukan evaluasi total. Kalau tidak, berarti negara sedang abai terhadap keselamatan warganya sendiri,” ujar Ubaid.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan