“Aman artinya daging kurban harus terhindar dari bibit penyakit, bahan kimia, serta obat-obatan yang dapat mengganggu kesehatan dan pertumbuhan hewan,” ujar Tari dikutip dari laman brin.go.id, Selasa, 18 Juni 2024.
Ia mencontohkan kasus yang terjadi pada 2023. Masyarakat dihebohkan dengan kemunculan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta anthrax yang menjangkiti hewan ternak.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Gunungkidul untuk memastikan hewan kurbannya sehat dan bebas dari penyakit,” tutur dia.
Kedua, daging harus sehat atau mengandung zat-zat yang berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan. Cara sederhana menandai hewan tersebut sehat atau tidak adalah dengan melihat perawakannya.
“Hewan sehat biasanya memiliki kulit mengkilap, matanya bersinar, aktif bergerak, nafsu makan baik, serta tidak keluar cairan atau darah pada lubang tubuhnya,” papar Tari.
Ketiga, utuh yakni daging tersebut tidak tercampur dengan bagian dari hewan lain. Keempat, daging harus halal atau dipotong dan ditangani sesuai syariat Islam.
“Tata cara penyembelihan hewan yang sesuai dengan syariat Islam adalah pisau harus tajam dan tidak berkarat, hewan kurban menghadap ke kiblat, membaca basmallah sebelum menyembelih. Memutus tiga saluran antara lain saluran makan atau kerongkongan, saluran nafas atau tenggorokkan, serta saluran pembuluh darah antara lain vena dan arteri,” tegas dia.
Dia meminta saat hewan kurban disembelih beri perlakuan tidak kasar atau menyakitkan. Setelah hewan ternak tidak bergerak dan proses pengeluaran darah sempurna, langkah selanjutnya adalah menggantung hewan serta mengikat saluran makan dan anus.
"Tujuan pengikatan ini supaya isi rumen atau lambung dan usus tidak mencemari daging,” ujar dia.
Langkah berikutnya, menguliti dan mengeluarkan jeroan hewan kurban. Dalam proses ini, Tari mengingatkan agar penyembelih memperhatikan kebersihan pada setiap prosesnya agar daging yang dihasilkan bersih dan higienis.
“Selain tempat pemotongannya bersih, agar daging higienis maka pisau yang digunakan harus tajam dan tidak berkarat. Begitu pula alas plastik dan talenan, serta tempat menaruh daging juga harus bersih,” tutur dia.
Proses terakhir, tata cara penyimpanan daging kurban. Ia menjelaskan untuk menghindari menurunnya kualitas daging, sebelum disimpan daging tidak perlu dicuci.
“Daging boleh dicuci menggunakan air bersih jika ada kotoran yang menempel. Kemudian tiriskan kalau ingin langsung dimasak,” papar dia.
Apabila daging ingin disimpan ke dalam lemari pendingin atau freezer, langkah-langkah yang harus dilakukan setelah daging dipotong sesuai kebutuhan. Misalnya, permukaan daging dikeringkan menggunakan tisu dapur, setelah dikeringkan, selanjutnya potongan daging dimasukkan ke dalam plastik tertutup atau vakum.
“Durasi yang baik saat menyimpan daging kurban di dalam kulkas maupun freezer bisa berbeda-beda menurut jenis dagingnya," ujar Tari.
Ia menggolongkan dua macam daging, yaitu daging segar dan giling. Daging segar dapat disimpan di dalam kulkas selama 3-4 hari, sedangkan daging giling hanya 1-2 hari saja.
Untuk penyimpanan di dalam freezer, daging segar dapat disimpan hingga 3-6 bulan, sedangkan daging giling dianjurkan hanya 3-4 bulan.
“Pada saat daging beku akan dikonsumsi, ada tekniknya yaitu menyimpan daging beku dalam kulkas kurang lebih 12 jam atau sampai mencair. Dapat juga dengan merendam daging yang dikemas dalam air atau dikenal juga dengan thawing,” jelas Tari.
Baca juga: Periset BRIN Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban Agar Kualitas Tetap Terjaga |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News