"Jadi, kami dari Partai Gerindra sepakat dengan tamu kita yang terhormat ini, untuk menunda RUU ini dan tidak masuk prolegnas," ujar Djohar dalam RDP di Komisi X DPR RI, Kamis, 24 Maret 2022.
Djohar menyebut membahas RUU Sisdiknas bukan tugas mudah. Perlu kehati-hatian tinggi dan tidak tergesa-gesa membahas ihwal pendidikan Indonesia.
Dia menyebut mestinya pemerintah membuka RUU Sisdiknas kepada publik sejak awal. Namun, dia menilai pemerintah seolah sembunyi-sembunyi merancang RUU Sisdiknas.
"Kan ini tidak boleh coba-coba begitu saja. Beri kesempatan ke semua pihak kalau mau membuka UU baru, ajak guru, ajak yang mewakili sekolah, dosen. Ini kok malah tidak boleh difoto, dicopy, seperti berondok-ondok membuat UU. Luar biasa," tegas dia.
Djohar mengingatkan merancang RUU Sisdiknas tanpa melibatkan publik merupakan hal berbahaya. Sebab, RUU Sisdiknas sama dengan meracang dunia pendidikan.
"Kalau ini rusak, ya tidak tanggung-tanggung. Jalan rusak, rumah rusak bisa diperbaiki. Tapi kalau bangsa rusak pendidikannya itu susah," tutur dia.
Baca: APPI Desak DPR Tak Masukkan RUU Sisdiknas ke Prolegnas Prioritas 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News