Dirjen Dikti Kemendikbud Nizam. Foto: Zoom
Dirjen Dikti Kemendikbud Nizam. Foto: Zoom

Kompetisi Kampus Merdeka, Dosen Diminta Tetap Fokus Mengajar

Ilham Pratama Putra • 10 Desember 2020 15:58
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan kompetisi Kampus Merdeka atau competitive fund. Insentif yang disediakan untuk kampus mencapai Rp500 miliar.
 
Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud, Nizam mengatakan beberapa projek dalam setiap program studi (prodi) memang harus disiapkan. Namun, jangan sampai dosen lupa mengajar.
 
"Jadi yang kami melihat juga di level prodi, jangan dosen nanti sibuk ngurus projek jadi lupa mengajar," kata Nizam dalam webinar Peran Perguruan Tinggi Mencetak SDM Unggul, Kamis 10 Desember 2020.

Nizam menyampaikan program kompetisi ini mampu mentransformasi prodi untuk menjadi lebih kuat. Baik secara kurikulum yang dibuat adaptif hingga mendorong prodi untuk mampu berkolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri.
 
Penilaian sendiri akan melihat beberapa poin yang juga masuk dalam delapan Indikator Kinerja Utama (IKU).  Mulai dari melihat lulusan satu kampus apakah mendapat pekerjaan yang layak, kemudian mendapat pengalaman di luar kampus. Lalu, apakah dosennya memiliki kegiatan di luar kampus dalam artian mencari pengalaman di industri.
 
Baca: Kemendikbud Gelontorkan Rp500 Miliar untuk Kompetisi Kampus Merdeka
 
Selain itu IKU juga melihat apakah ada praktisi dari industri yang mengajar di dalam kampus, melihat prodi berstandar internasional, menilai kelas yang kolaboratif dan partisipatif. Kemudian dilihat pula apakah prodi kampus memiliki mitra kelas dunia dan apakah ada hasil kerja dosen yang digunakan masyarakat sehingga menjadi rekognisi internasional.
 
Kompetisi ini akan dibagi tiga liga. Kampus ditentukan kelas persaingannya berdasarkan jumlah mahasiswa kampus.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan