Ilustrasi. Foto: MI/Gino Hadi
Ilustrasi. Foto: MI/Gino Hadi

Bibit Eksklusivisme Beragama Dinilai Sudah Tumbuh di Sekolah

Ilham Pratama Putra • 29 Desember 2020 16:15
Jakarta: Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia, Alissa Wahid menyebut eksklusivisme beragama kian menjamur. Bahkan, kata dia, sudah mulai terlihat terjadi di sekolah.
 
"Paham eksklusif beragama pembibitannya ada di dunia sekolah, para guru tentu sudah tidak bisa lagi menolak realita ini," kata Alissa dalam diskusi Refleksi Akhir Tahun Pendidikan Keragaman di Indonesia Sejauh Mana? secara daring, Selasa 29 Desember 2020.
 
Anak dari Presiden Keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini berharap sikap tersebut harus dikikis. Ia mengatakan, dalam praktiknya, agama yang berbeda bukanlah pemicu perselisihan, apalagi harus membuat seseorang merasa eksklusif.

Menurut dia, menyikapi keragaman beragama harus dengan prinsip yang adil dan berimbang. "Mentaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa, jadi mayoritarianisme dan eksklusifisme berisiko besar menabrak hak konstitusi," ujar dia.
 
Baca: Cegah Paham Radikal, Sekolah Disarankan Bentuk Ekskul Keagamaan Mandiri
 
Ia menambahkan, keberagaman terkait suku dan agama kini sudah menjadi persoalan besar di Indonesia. Pasalnya, banyak konflik timbul akibat perbedaan perspektif karena hal tersebut. Sebagaimana pesan Gus Dur, kata Alissa, Indonesia ada karena keberagaman.
 
"Kata Gus Dur, Indonesia ada karena keberagaman, kalau enggak ada keberagaman enggak ada Indonesia," ucap dia.
 
Alissa mengatakan, apabila para pelopor proklamasi saling egois dan tidak mementingkan keberagaman, Indonesia tidak akan benar-benar merdeka. Semangat mencapai kesejahteraan dan kepentingan bersama itulah yang Indonesia pun hadir hingga hari ini.
 
"Karena ingin mempersatukan keberagaman yang ada, maka ada gagasan Indonesia untuk mengikat kita semua," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan