Kepala BPTI dan Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Asep Sukmayadi mengatakan, acara ini digelar untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang statistika dan sains data. Ia menyampaikan pentingnya menguasai bidang ilmu statistika dan sains data.
Ia mengingatkan, penyampaian dari para ahli yang menyebutkan, jika ingin menguasai dunia, maka yang harus dikuasai adalah selain energi, bioscience, kecerdasan buatan, dan big data.
Penguasaan di bidang data, diaktualisasikan di dalam ekspresi statistik. Selain itu, Asep juga menyampaikan rasa senangnya karena bisa berkumpul dengan para peserta setelah dua tahun penyelenggaraan Satria Data secara online.
“Kita disini juga merayakan kebersamaan kita, tidak hanya di ruang kelas, tetapi dari ajang talenta yang secara konsisten diselenggarakan oleh BPTI dan Puspresnas,” jelas Asep dalam Acara Pembukaan Satria Data, dilansir dari laman Puspresnas, Kamis, 8 Desember 2022.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni Universitas Islam Indonesia, Rohidin, menyampaikan harapannya dari kegiatan ini. Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong dan mendukung upaya untuk mencetak lebih banyak data scientist yang nantinya dapat berperan penting dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemaslahatan bangsa dan dunia.
Berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Satria Data tahun ini tentunya bertujuan tidak hanya mengasah hardskills dalam bidang Statistika dan Sains Data, namun juga kemampuan softskills seperti komunikasi, visualisasi, kerja sama, dan kreativitas dalam memecahkan masalah-masalah yang ada.
"Satria Data bukan semata ajang untuk menjaring minat anak muda di bidang sains, lebih dari itu, penyelenggaran mengandung pesan agar para peserta lebih suka bergelut dengan data, dan menambang makna dari data,” ujar Rohidin.
Sebelum mencapai tahap final ini, para peserta telah melewati babak penyisihan pada Oktober hingga November lalu.
Ketua panitia Satria Data 2022, Edy Widodo melaporkan, kegiatan Satria Data terdiri dari tiga kelompok kegiatan, yaitu Pengembangan Wawasan, Kegiatan Lomba, dan Credit Earning.
Pengembangan wawasan berupa kegiatan pengembangan talenta dan peningkatan kompetensi bidang Statistika, Sains Data, dan penerapannya bagi mahasiswa. Kegiatan ini berupa Seminar Nasional dan Workshop yang akan menghadirkan narasumber dengan kapasitas yang sangat baik dan memiliki reputasi tinggi yang mengkombinasikan sisi akademis dan praktis.
Seminar Nasional diselenggarakan dengan menghadirkan pembicara yang menguasai bidang Statistika dan Sains Data serta penerapannya sesuai dengan tema kegiatan ini. Sementara, kegiatan workshop diselenggarakan untuk tiga bidang yaitu workshop di bidang Data Science, Aktuaria, serta Statistika Spasial.
Materi yang disampaikan berupa pelatihan keilmuan statistika untuk ketiga bidang tersebut yang disertai dengan praktik secara langsung dan akan dipandu oleh para pemateri yang ahli di bidangnya.
Untuk bidang lomba, kegiatan Satria Data berbentuk kompetisi yang mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang statistika, sains data, serta penerapannya. Ada empat jenis lomba yang diadakan, yaitu National Statistics Competition (NSC), Statistics Essay Competition (SEC), Statistics Infographic Competition (SIC) dan Big Data Challenge (BDC).
NSC adalah salah satu kompetisi di Satria Data yang dimaksudkan untuk melatih para mahasiswa untuk memecahkan permasalahan statistika secara luas dan menganalisis data dengan cermat. Sehingga dapat memberikan solusi yang tepat bagi permasalahan yang diberikan.
Sementara SEC merupakan kompetisi yang dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan dan kreativitas mahasiswa serta memberikan media bagi mahasiswa untuk menuliskan ide-ide kreatif mereka dalam karya tulis berbentuk esai terkait bidang ilmu statistika dan sains data dalam berbagai aspek. Berikutnya, jenis lomba SIC merupakan bidang lomba yang dimaksudkan untuk mengubah informasi-informasi yang terkandung dalam topik yang telah disediakan, menjadi suatu infografis yang menarik dan komprehensif.
Terakhir, untuk BDC adalah kompetisi untuk memperoleh rekomendasi penyelesaian terhadap masalah nyata secara analitika. Permasalahan yang digunakan dalam kompetisi merupakan masalah bisnis atau operasional ataupun strategik yang dihadapi oleh mitra penyelenggaraan.
“Tidak hanya kemampuan hardskills dalam bidang Statistika dan Sains Data yang akan dikompetisikan, namun juga kemampuan softskill seperti komunikasi, visualisasi, kerja sama, dan kreativitas dalam pemecahan masalah kompleks,” tutur Edy.
Selanjutnya untuk credit earning adalah pengakuan SKS (satuan kredit semester) pada kegiatan yang diikuti mahasiswa di luar mata kuliah di program studi yang ditempuh. Program ini dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari perguruan tinggi lain untuk mengikuti kegiatan akademik di UII sebagai host dari kegiatan Satria Data.
Peserta yang mengikuti kegiatan secara penuh akan memperoleh pengakuan dalam bentuk perolehan SKS. Salah satu tim bidang lomba SIC dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari Adhitya Ghiffari Pramudito, Nadia Nur Haaniya, dan Ardifya Nandhia Kirana menyampaikan rasa senangnya atas pelaksanaan Satria Data secara luring.
“Setelah tahun lalu kita ikut lomba SIC, tahun ini kita ikut lagi, suasananya beda karena kita langsung datang ke UII ini,” ungkap Adhitya.
Baca juga: Abdikan Diri di Kampus Mengajar, Ayu Sabrina dari Tak Bisa Public Speaking hingga jadi Pencerita di Istana |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News