Dirjen Paud Dikdasmen Kemendikbud, Jumeri. Foto: Zoom
Dirjen Paud Dikdasmen Kemendikbud, Jumeri. Foto: Zoom

Klaster Covid-19 di 1.296 Sekolah, Kemendikbudristek: Itu Mispersepsi Data

Ilham Pratama Putra • 24 September 2021 16:33
Jakarta:  Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek Jumeri mengklarifikasi kabar mengenai adanya 1.296 klaster covid-19 di sekolah. Menurut Jumeri, terjadi mispersepsi mengenai data tersebut.
 
"Terkait pemberitaan yang viral saat ini terkait terdapat 1.296 klaster sekolah. Perlu diklarifikasi misersepsi yang terjadi. Ada empat kesalahan pemahaman soal klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas," ujar Jumeri dalam konferensi pers virtual, Jumat, 24 September 2021.
 
Pertama, angka 1.296 atau 2,8 persen dari 46.580 yang dikatakan sebagai klaster merupakan mispersepsi. Jumlah 2,8 persen tersebut adalah sekolah yang melaporkan bahwa warga sekolahnya pernah atau sedang tertular covid-19.

"Itu adalah data yang menunjukkan satuan pendidikan yang melaporkan ke aplikasi kita bahwa ada yang warganya terkena covid-19," kata Jumeri.
 
Sementara kesalahpahaman yang kedua, Jumeri mengatakan belum tentu penularan covid-19 itu terjadi saat diadakannya PTM terbatas. Dirinya mengatakan bisa saja penularan terjadi ketika pelajar masih menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
 
Mispersepsi ketiga, angka 2,8 persen tersebut didapatkan bukan hanya pada masa PTM terbatas yang baru diberlakukan satu bulan ini. Melainkan data akumulasi sejak dua tahun lalu, yakni sejak Juli 2020.
 
Baca juga:  Pantau PTM, Sekolah akan Terintegrasi dengan PeduliLindungi
 
Keempat, mengenai data jumlah siswa dan guru yang terkena covid-19, Jumeri mengatakan data itu belum diverifikasi. Menurutnya ada kesalahan input data yang dilakukan oleh sekolah.
 
"Perlu kami luruskan angka-angka itu belum diverifikasi. Agar masyarakat bisa tahu agar kita bersama kita ingin segera membuka PTM ini untuk bisa memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan hak-hak mereka," pungkas Jumeri.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan